Suara.com - Merinding, Pria Ini Diduga Nekat Potong Lidah Agar Tak Sebarkan Corona
Seorang pemahat batu berusia 24 tahun di India dikabarkan memotong lidahnya agar tidak menyebarkan virus corona.
Vivek Sharma yang bekerja dengan saudaranya Shivam dan tujuh lainnya di kuil Bhavani Mata di Suigam, menjadi khawatir penyakit mematikan itu.
Seperti dilansir dari New York Post rekan kerjanya Brijesh Singh Saab Singh mengatakan kepada pihak berwenang bahwa Sharma, seorang pemuja Kali Mata, terus melantunkan nama dewa.
Pada Sabtu pagi, Sharma mengatakan dia akan pergi ke pasar, tetapi tidak kembali ke kuil. Ketika saudaranya memanggilnya, seseorang menjawab dan mengatakan kepadanya bahwa Sharma telah memotong lidahnya di kuil Nadeshwari di Gujarat.
Pria muda itu dilarikan ke rumah sakit di Tharad, tempat para dokter bekerja untuk menyambungkan kembali lidahnya. Kala itu lidahnya ditemukan di tangannya ketika dia terbaring tak sadarkan diri.
“Selama beberapa hari terakhir, dia ingin kembali ke kota asalnya di Madhya Pradesh. Tetapi tidak mungkin karena terkunci. Hari ini, dia memotong lidahnya,” kata inspektur polisi HD Parmar.
"Hanya setelah penyelidikan menyeluruh kami akan tahu alasan pasti untuk langkah seperti itu," tambah Parmar.
Sebagai informasi, setelah menerapkan lockdown selama satu setengah bulan, India telah memberikan kelonggaran dengan mengizinkan toko-toko ritel skala kecil untuk buka kembali per Sabtu (25/4/2020) lalu.
Baca Juga: Cerita Pilu Ortu, Bayinya Disebut Meninggal Corona dan Identitas Diviralkan
Disebutkan Kementerian dalam Negeri Federal, pembukaan toko ini dibarengi dengan ketentuan pengurangan staf 50 persen, menjaga physical distancing, dan mengenakan masker dan sarung tangan selama berkerja.
Selain itu toko-toko kecil, India tetap memberlakukan penutupan sementara untuk pusat perbelanjaan sepeti pasar, mal, serta larangan penjualan minuman keras hingga akhir periode lockdown nasional yakni 3 Mei 2020.
Pekan lalu, Pemerintah India juga telah memberikan lampu hijau untuk dimulainya kembali kegiatan manufaktur dan pertanian di daerah pedesaan sebagai langkah untuk memperbaiki kondisi perekonomian buruh harian yang terkena dampak selama lockdown.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?