Suara.com - Imunisasi jadi hal yang wajib untuk didapat oleh anak-anak balita agar terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Tapi bagaimana di masa pandemi Covid-19 seperti ini, apakah perlu tetap dilakukan?
Mengingat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah, banyak orang berpikir ulang untuk keluar rumah jika dirasa tidak darurat. Namun dr. Caessar Pronocitro, SpA, M.Sc, mengatakan jika imunisasi pada anak harus tetap dilakukan sesuai jadwal, sebagaimana rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Ini penting juga, menurut rekomendasi dari IDAI, imunisasi tetap harus dilakukan sesuai jadwal, terutama bayi berumur di bawah 18 bulan. Karena kalau tidak mendapatkan imunisasi, berisiko terkena penyakit berbahaya juga," ujar dr. Caessar dalam diskusi di Live Instagram Orami Parenting, Selasa (28/4/2020).
Adapun deretan penyakit berbahaya yang bisa mengancam anak apabila imunisasi dilewatkan dan tidak tepat waktu, di antaranya difteri, penumonia, radang otak dan selaput paru, hingga campak.
Ia membenarkan saat ini memang harus lebih waspada untuk keluar rumah. Maka hal yang bisa dilakukan agar imunisasi anak berjalan lancar haruslah orangtua melakukan riset dulu sebelum pergi ke rumah sakit atau poliklinik.
Ada panduan yang harus diikuti atau diterapkan rumah sakit, dan pastikan rumah sakit menjalankan panduan itu. Seperti di antaranya klinik atau rumah sakit memisahkan pasien sakit dan sehat.
"Pastikan tempat kita melakukan imunisasi menerapakn pemisahan pasien sakit dan sehat. Tentu poliklinik yang terpisah dengan anak-anak yang sehat dengan anak-anak yang sakit," jelasnya.
Panduan berikutnya, pastikan tempat imunisasi anak menyediakan pintu masuk yang berbeda antara pasien dengan gejala Covid-19 dan dengan pasien yang bukan Covid-19. Lalu pastikan tempatnya menerapkan jaga jarak aman antara 1,5 hingga 2 meter setiap orang.
"Pastikan ada tempat masuk yang berbeda antara pasien Covid-19 dan yang bukan bergejala Covid-19. Terapkan phsycal distancing di rumah sakit atau poliklinik, jadi di situ jatah kursi sudah diatur," terangnya.
Baca Juga: Dear Parent, Begini Cara Siasati Imunisasi Rutin Anak Selama Pandemi Corona
Terakhir yang tidak kalah penting pastikan datang sesuai jadwal. Atau rumah sakit telah menetapkan jadwal kedatangan pasien. Ini untuk meminimalkan pasien satu dengan yang lain saling bertemu.
"Pastikan pongaturan jadwal sudah diatur. Jadi saat datang langsung pulang, jadi nggak perlu lama-lama di RS. Kalau RS sudah menerapkan itu, maka pastikan lakukan imunisasi sesuai jadwalnya," tutup dr. Caessar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja