Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sempat dirumorkan meninggal dunia oleh beberapa media Jepang dan China pada Sabtu (25/4/2020) malam.
Sebelumnya, media mingguan Jepang "Shunkan Gendai" mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara dalam keadaan vegetatif setelah mengalami komplikasi usai menjalani operasi jantung.
Tetapi, seperti apa itu keadaan vegetatif dan mungkinkah pemimpin Korea Utara itu kembali pulih?
Keadaan vegetatif adalah ketika seseorang bangun tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Dalam kondisi vegetatif, dilansir oleh The Sun, orang mungkin bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Membuka mata mereka
- Bangun dan tidur secara berkala
- Memiliki refleks dasar, seperti berkedip ketika dikejutkan oleh suara keras atau menarik tangan ketika diisentuh
- Mampu mengatur detak jantung dan pernapasan tanpa bantuan.
Namun, seseorang dalam kondisi vegetatif tidak akan menunjukkan respons. Misalnya, mereka tidak akan bisa mengikuti objek dengan matanya atau menanggapi suara.
Jika seseorang berada dalam kondisi vegetatif selama lebih dari 4 minggu, mereka dianggap berada dalam kondisi vegetatif yang berkelanjutan.
Bila sudah lebih dari 6 bulan, kondisi ini disebabkan oleh cedera otak non-traumatis. Bisa juga orang melaluinya lebih dari 12 bulan jika disebabkan oleh cedera otak traumatis yang dianggap sebagai kondisi vegetatif permanen.
Seberapa besar kemungkinan pasien kondisi vegetatif bisa pulih?
Jika seseorang berada dalam kondisi vegetatif permanen, pemulihannya sangat sulit diprediksi. Namun, bukan berarti tidak mungkin.
Baca Juga: Uji Coba Pada Monyet Sukses, Vaksin Covid-19 Siap Diuji ke Manusia
Pemulihan pasien kondisi vegetatif tergantung pada jenis cedera otak yang dialami, usia mereka, berapa lama dalam kondisi vegetatif dan seberapa parah cederanya.
Cedera otak non-traumatis mungkin disebabkan oleh penyakit lain di dalam tubuh. Sedangkan, cedera traumatis biasanya merupakan serangan kekerasan, jatuh, luka tembak dan ledakan bom.
Orang dalam kondisi vegetatif permanen sangat tidak mungkin pulih dari cedera otak. Sebab, kondisi itu tergolong mustahil dipulihkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?