Suara.com - Lakukan Konsultasi Online dengan Dokter? Perhatikan 5 Hal Berikut!
Masa pandemi virus corona Covid-19 membuat banyak orang berpikir ulang untuk pergi ke rumah sakit bahkan untuk sekadar check up atau konsultasi rutin. Tapi bagi sebagian orang lainnya, mau tidak mau mereka harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Beruntung kini sudah ramai telemedicine atau layanan medis berbasis internet, sehingga masyarakat dapat melakukan konsultasi secara online.
Tapi ternyata, melakukan konsultasi online juga jangan sembarangan lho! Salah-salah malah membuang waktu dan tidak mendapat solusi pengobatan.
Salah satu dokter yang sudah melakukan konsultasi online sejak 5 hingga 6 tahun kebelakang, dr. Vito A Damay, Sp. JP(K), M.Kes, FIGA, FICA, FAsCC mengingatkan ada 5 hal yang perlu dilakukan saat melakukan konsultasi online, yang ia bagikan melalui kanal youtubenya Dokter Vito, dikutip Suara.com, Rabu (29/4/2020).
1. Siapkan catatan riwayat penyakit
Ini apabila kita berkonsultasi dengan dokter yang sebelumnya tidak pernah menangani kita. Cara ini juga akan membantu efesiensi waktu, apalagi konsultasi online biasanya ada batas waktu yang ditentukan. Pemberitahuan riwayat ini dilakukan di awal saat pasien dan dokter saling menyapa.
"Bilang bahwa saya sudah pernah melakukan ini, sudah pernah memeriksa tekanan jantung. Saya sudah pernah melakukan operasi usus buntu, Saya pernah di CT scan, saya pernah di USG," ujar dr. Vito sebagai Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.
"Tapi ketika ada di awal sudah bilang bahwa saya pernah serangan stroke, serangan jantung, pernah dioperasi by pass, maka dokter akan langsung mengerti kenapa Anda minum pengencer darah. Ketika Anda berbicara dalam konteks maka itu akan mempermudah percakapan," sambungnya.
2. Jelaskan obat apa yang sudah dikonsumsi
Akan lebih baik juga ketika bungkus atau gambar obat disedikan untuk dokter bisa mendapatkan gambaran. Cara ini akan sangat membantu dokter dalam mengambil tindakkan dan memberikan pengobatan berdasarkan obat yang sudah diminum.
Baca Juga: Hormati Pekerja Medis, Tentara AS Terbangkan Jet Tempur di Langit New York
"Anda hafal atau Anda punya catatannya obat-obat apa saja yang Anda pernah minum sebelumnya, itu sangat membantu dokter untuk bisa menolong Anda," terangnya.
3. Manfaatkan alat pemeriksaan
Zaman kini banyak alat periksa yang sudah bisa diakses masyarakat, seperti alat pengukur tekanan darah, kadar oksigen dalam darah. Jika memiliki alat ini di rumah maka bisa dimanfaatkan dan beritahukan hasilnya ke dokter agar dokter bisa mendapatkan gambaran yang tepat tentang kondisi Anda, sehingga diagnosis bisa tepat.
"Anda bisa melaporkan hasil temuan Anda berdasarkan hasil yang Anda pernah ukur. Ini akan membantu juga akan Anda pernah bilang bahwa saya ditensi sekian, sekarang tensi saya demikian. Lalu, saya pernah minum obat untuk obat diabetes atau saya pernah pakai suntik untuk injeksi insulin," ungkapnya.
Lewat cara ini juga nantinya dokter bisa menentukan apakah perlu bertatap muka dengan pasien atau memerlukan tindakan medis tertentu.
4. Jangan buat diagnosis sendiri
Hal yang perlu dilakukan sebagai pasien adalah menceritakan apa keluhan, riwayat penyakit, pengobatan, dan pola hidup. Selebihnya dokter yang menentukan, jangan asal mendiagnosis diri sendiri, karena ini menyulitkan pekerjaan dokter juga membuang waktu.
"Jadi katakanlah apa yang Anda rasakan sekarang bukan asumsi atau diagnosis yang Anda buat. Contoh yang harusnya dikatakan adalah leher terasa tegang, kepala saya terasa sakit atau bilang bahwa saya merasa sakit dada saya, seperti ditekan. Atau sekarang yang saya rasa pundak terasa berat susah digerakkan," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci