Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat juga dihadapkan pada beberapa penyakit lain yang masih mendera di seluruh dunia, termasuk gangguan pencernaan.
Penelitian yang dilakukan The Rome Foundation di 33 negara di 6 benua di seluruh dunia, dan diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology, menemukan bahwa lebih dari 40 persen penduduk dunia menderita gangguan pencernaan atau dikenal dengan Disorders of Gut-Brain Interactions.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen orang di seluruh dunia mengalami Disorders of Gut-Brain Interactions. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas hidup dan tingkat pemanfaatan layanan kesehatan mereka," tulis penelitian tersebut dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis, (30/4/2020).
Penelitian dilakukan secara epidemiologi global, dilakukan agar pemahaman tentang penyakit gangguan pencernaan di tingkat global, maupun berdasarkan usia, jenis kelamin, budaya, pola makan, faktor psikososial, serta dampak signifikannya terhadap kualitas hidup, pemanfaatan layanan kesehatan, dan faktor ekonomi.
Penelitian ini dilakukan Dr. Ami Sperber, anggota Dewan Direksi The Rome Foundation. Berkolaborasi dengan peneliti dari 33 negara, termasuk di antaranya adalah Indonesia.
Data dikumpulkan melalui survei online di 24 negara, melalui wawancara langsung di 8 negara yang tidak dapat dijangkau survei online, salah satunya Indonesia, serta kombinasi survei online sekaligus wawancara langsung di negara Cina dan Turki.
Survei online dan wawancara tersebut menggunakan kuesioner Rome IV Adult Diagnostic, Rome III IBS dan lebih dari 80 jenis kuesioner lainnya untuk mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan Disorders of Gut-Brain Interactions.
Penelitian rumit yang memakan waktu hingga 10 tahun ini melibatkan sebanyak 73.000 responden di 33 negara.
"Ke depannya dapat menjadi bahan analisis baru yang akan menghasilkan lebih banyak artikel ilmiah” kata Dr. Ami Sperber.
Baca Juga: Pasien Corona Covid-19 dengan Masalah Pencernaan Berisiko Meninggal
Prof. dr. Dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, selaku peneliti utama dari Indonesia, berharap penelitian ini bisa menjadi gambaran konkrit tentang penyakit gangguan pencernaan di Indonesia dengan negara lain di dunia.
"Data tersebut membuktikan bahwa perlu dilakukan peningkatkan kesadaran masyarakat, dokter, dan pembuat kebijakan kesehatan untuk menghadapi kejadian dan dampak dari penyakit Disorders of Gut-Brain Interactions di Indonesia. Selain itu juga membuktikan bahwa masih perlu dilakukan penelitian serta alokasi sumber daya lebih lanjut untuk memperdalam penelitian," tutup Prof. Ari sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya