Suara.com - Sering Marah Tanpa Sebab Selama PSBB, Bisa Jadi Tanda Sindrom Cabin Fever
Sering stres, marah, dan kesal tanpa sebab selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB)? Waspada, bisa jadi Anda mengalami sindrom cabin fever.
Sindrom cabin fever atau demam kabin merujuk pada gejala-gejala psikologis yang terjadi ketika seseorang berada dalam isolasi dan tak bisa keluar. Menurut dr Andri, SpKJ, psikiater dari Klinik Psikosomatis RS OMNI Alam Sutera, sindrom cabin fever merujuk pada kondisi psikologis saat orang terjebak di suatu tempat dalam jangka waktu yang lama.
Menurutnya, tanda-tanda yang sama juga bisa dirasakan orang-orang yang 'terjebak' di rumah saja selama masa pandemi virus Corona Covid-19 dan adanya pemberlakuan PSBB.
"Awalnya dari Amerika zaman dulu, selama musim dingin kan mereka terjebak dalam kabin-kabin kecil, nggak bisa keluar. Jadinya lebih mudah marah-marah, sensitif, mengalami perubahan mood, juga lebih gampang mengalami sedih," tutur dr Andri, saat dihubungi Suara.com, Senin (4/5/2020).
Karena berupa sekumpulan gejala psikologis, dr Andri mengatakan sindrom cabin fever belum tergolong sebagai gangguan kejiwaan. Meski begitu, sindrom cabin fever juga masalah psikologis yang berbeda dengan rasa bosan.
Menurut dr Andri, rasa bosan biasa terhadap makanan atau situasi tertentu, di mana rasa senang tidak muncul. Saat orang bosan, tidak akan mengalami perubahan mood yang menyebabkan marah-marah atau sedih.
Sementara pada sindrom cabin fever, seseorang rentan mengalami perubahan mood seperti marah atau sedih. Bahkan pada beberapa kasus, gejala yang muncul bisa mirip dengan gejala depresi.
"Bedanya dengan rasa bosan biasa adalah pemicunya. Kalau cabin fever ini pemicunya karena situasi terkurung di dalam ruangan atau tidak bisa ke mana-mana, ya kayak PSBB sekarang ini," jelasnya lagi.
Baca Juga: Kenal Sopir Mobil Ngamuk Langgar PSBB, Bima Arya: Orangnya Santun dan Kalem
Menurut dr Andri, orang-orang yang memiliki gangguan jiwa atau masalah kejiwaan sebelumnya lebih rentan mengalami sindrom cabin fever. Untuk itu, diperlukan kewaspadaan lebih tinggi tentang kondisi kesehatan jiwa.
"Cara mencegahnya, bisa dengan buka jendela di pagi hari, lihat dunia luar kan masih bisa. Atau ngobrol dengan tetangga asalkan jaga jarak, pakai masker, dan setelahnya cuci tangan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli