Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan kepala daerah agar mengevaluasi terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kabupaten, kota dan provinsi.
Dia mengatakan, pusat dan daerah harus mengevaluasi jika pemberlakukan PSBB dianggap terlalu kebablasan atau sebaliknya.
"Saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk ke tahap kedua dan ini perlu evaluasi, mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan dan mana yang masih kendor," ujar Jokowi dalam rapat terbatas lewat virtual di Istana Bogor, Senin (4/5/2020).
Menurutnya, evaluasi penting dilakukan sehingga pemerintah bisa melakukan perbaikan-perbaikan terkait penerapan PSBB.
"Evaluasi ini penting sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kabupaten kota maupun provinsi yang melakukan PSBB," ucap dia.
Dia meminta agar pemberlakukan PSBB bisa diterapkan secara ketat dan efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Mengenai penerapan PSBB di empat provinsi dan 22 kabupaten dan kota, saya ingin memastikan bahwa ini betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif," katanya.
Berita Terkait
-
Presiden Trump Klaim AS akan Miliki Vaksin Corona Pada Akhir Tahun
-
Kenal Sopir Mobil Ngamuk Langgar PSBB, Bima Arya: Orangnya Santun dan Kalem
-
Jokowi: Yang Positif Lari dari Rumah Sakit, yang PDP Bisa ke Sana ke Mari
-
Warga di Medan Tak Bermasker Keluar Rumah, KTP Bakal Ditahan Satpol PP
-
Hari Ke-10 Larangan Mudik, 10.537 Kendaraan Dilarang Keluar Jadetabek
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!