Suara.com - Bulan Ramadan tahun ini menjadi tatangan tersendiri bagi sekelompok orang, terutama tenaga medis di seluruh dunia yang masih harus merawat pasien Covid-19.
Inilah yang dirasakan oleh Aisha Agmed, seorang perawat di Pusat Kesehatan Moss Side, Manchester, Inggris. Ia harus merawat puluhan pasien setiap harinya sambil berpuasa 18 jam.
Aisha mengatakan kepada Manchester Evening News, dalam kondisi normal, berpuasa saat bekerja tidak akan ada masalah. Namun, stres tambahan, beban kerja dan pemakaian APD telah membuatnya hampir tidak tahan.
Tugas Aisha adalah memantau pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis penyerta seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Tak hanya itu, ia juga berhadapan dengan pasien yang juga didiagnosis Covid-19.
"Ketika saya di tempat kerja, saya sekarat di balik masker. Biasanya bekerja selama bulan Ramadan baik-baik saja dan saya bisa mengatasinya, tetapi sekarang dengan semua situasi yang penuh tekanan, itu 100 kali lebih buruk," tuturnya.
"Masalahnya adalah saya memakai kerudung, lalu aku pakai pelindung, lalu masker dan kemudian aku memakai scrub dengan pakaian pelindung, dalam cuaca seperti ini."
"Jika ini musim dingin, itu akan berbeda (kondisinya), tetapi panas dan tidak ada kipas angin atau AC karena risiko infeksi sehingga kau berkeringat, dan kau benar-benar haus."
Wanita 38 tahun ini pun mengatakan akibat cuaca panas, ia sampai mendapati kakinya melepuh, dan merasa ingin berbuka puasa lebih cepat.
"Saya sudah puasa sejak berusia 10 tahun, saya tidak pernah tergoda untuk membatalkannya tetapi beberapa hari terakhir saya telah berpikir, apakah saya perlu minum karena saya haus."
Baca Juga: Hindari 2 Minuman Ini Saat Buka Puasa, Bisa Picu Kulit Kering
"Saya menelepon ayah saya untuk bertanya apakah boleh saya berbuka puasa karena saya benar-benar dehidrasi dan saya tidak ingin pingsan, dan dia bilang kalau saya pasti bisa."
Pada akhirnya, Aisha mengaku dirinya sama sekali tidak berbuka puasa.
"Tetapi memang seburuk itu."
Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga membuat tradisi di keluarganya berubah. Bahkan, kedua anak Aisha mengatakan Ramadan tahun ini terasa berbeda karena saudara-saudaranya tidak datang untuk berbuka puasa bersama.
Di rumah, Aisha benar-benar menjaga agar anggota keluarganya tidak terpapar virus corona, mengingat anak-anaknya mengidap asma dan orangtuanya menderita diabetes.
Ia mengaku tidak lagi memakai cincin kawinnya di tempat kerja dan tidak bersentuhan dengan anak-anaknya di rumah sampai ia mandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025