Suara.com - Pandemi dan Epidemi Terburuk Di Dunia yang Tercatat Sejarah: Bagian 1
Hampir lima bulan dunia disibukkan dengan pandemi virus corona yang menyerang 212 negara. Data dari situs worldometers.info menyebut, total pasien Covid-19 per 13 Mei 2020 diseluruh dunia sebanyak 4.357.357 dan angka kematian sebesar 293.134 orang.
Pandemi Covid-19 bukanlah pandemi pertama di dunia. Sejak zaman prasejarah wabah penyakit juga pernah terjadi dan menewaskan banyak orang.
Sepanjang perjalanan sejarah, wabah penyakit itu telah merusak populasi umat manusia. Terkadang mengubah arah sejarah atau bahkan menandakan akhir dari seluruh peradaban.
Dikutip dari situs Live Sience, berikut adalah 20 epidemi dan pandemi terburuk yang berasal dari zaman prasejarah hingga zaman modern, bagian pertama.
1. Epidemi prasejarah: Sekitar 3000 SM.
Sekitar 5.000 tahun yang lalu, epidemi melenyapkan desa prasejarah di Cina. Mayat dimasukkan ke dalam rumah yang kemudian dibakar. Tidak ada kelompok umur yang selamat. Karena kerangka yang temukan terdapat remaja, dewasa muda, dan orang paruh baya.
Situs arkeologi itu sekarang disebut "Hamin Mangha" dan merupakan salah satu situs prasejarah yang paling terpelihara di timur laut Cina. Studi arkeologis dan antropologis menunjukkan bahwa saat itu epidemi terjadi cukup cepat sehingga tidak ada waktu untuk pemakaman yang tepat dan situs tidak dihuni lagi.
Sebelum ditemukannya Hamin Mangha, pemakaman massal prasejarah lain yang bertanggal sekitar periode waktu yang sama juga ditemukan di sebuah situs bernama Miaozigou, di timur laut Cina. Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa suatu epidemi telah menghancurkan seluruh wilayah.
Baca Juga: Indonesia Belum Punya Kurva Epidemi COVID-19, Tekad Jokowi Diragukan
2. Wabah Athena: 430 SM
Sekitar tahun 430 SM, tidak lama setelah perang antara Athena dan Sparta dimulai, epidemi menghancurkan rakyat Athena dan berlangsung selama lima tahun. Beberapa perkiraan menyebutkan korban tewas mencapai 100.000 orang.
Sejarawan Yunani Thucydides (460-400 SM) menulis bahwa orang-orang yang sehat tiba-tiba diserang dengan panas yang menyengat di kepala juga kemerahan dan peradangan di mata. Tenggorokan terjadi pendarahan dan napas menjadi tidak wajar.
Apa sebenarnya epidemi ini telah lama menjadi sumber perdebatan di antara para ilmuwan. Sejumlah penyakit telah diajukan sebagai kemungkinan, termasuk demam tifoid dan Ebola. Banyak ahli percaya bahwa kepadatan yang disebabkan oleh perang memperburuk epidemi.
Pasukan Sparta lebih kuat, memaksa orang Athena berlindung di balik serangkaian benteng yang disebut "tembok panjang" yang melindungi kota mereka. Meskipun terjadi epidemi, perang terus berlanjut, tidak berakhir sampai 404 SM, ketika Athena dipaksa menyerah ke Sparta.
3. Wabah Antonine: 165-180 M
Wabah Antonine, yang mungkin merupakan cacar, menimpa para tentara dan mungkin telah menewaskan lebih dari 5 juta orang di kekaisaran Romawi. Data itu dituliskan April Pudsey, dosen senior dalam Sejarah Romawi di Manchester Metropolitan University.
Banyak sejarawan percaya bahwa epidemi pertama kali dibawa ke Kekaisaran Romawi oleh tentara yang kembali ke rumah setelah perang melawan Parthia.
Selanjutnya: wabah Cyprian dan wabah Justinian
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia