Suara.com - Jadwal Haid Sering Bersamaan dengan Teman Dekat, Ini Penjelasan Dokter
Baru-baru ini sebuah cuitan viral ramai di media sosial. Akun @Cyn mengunggah tangkapan layar Instastory dari pengguna bernama @yassinbintang.
Unggahan tersebut berisi pertanyaan dari netizen mengenai siklus haid seseorang yang bisa datang bersamaan dengan orang terdekatnya.
Rupanya hal ini banyak dialami oleh para netizen. Akun @yassinbintang menjawab fenomena tersebut dijelaskan melalui teori bernama McClintock Effect.
Suara.com mencoba menghubungi pemilik akun @yassinbintang, yakni dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOg-KFER, MSc, seorang dokter spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Kepada Suara.com, ia menjelaskan mengenai McClintock Effect, sebuah penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan mengapa orang yang tinggal bersama atau dekat secara sosial bisa memiliki siklus haid yang bersamaan.
Penelitian ini juga terkait dengan sebuah studi lain yang mengungkapkan bahwa feromon yang dihasilkan seorang perempuan yang berada dalam masa ovulasi mungkin dapat mempengaruhi teman dekatnya saat tercium.
Feromon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh seseorang alias aroma 'khas' mereka.
Hal ini bisa menjadi salah satu faktor dari keteraturan hormon reproduksi dan siklus haid dan menjelaskan mengapa bisa terjadi siklus haid yang bersamaan.
Baca Juga: 5 Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid Saat Puasa Ramadan
"Jadi sinkronisasi itulah, berbarengan siklusnya, pola sama dan lain-lain," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Namun dr Yassin menegaskan bahwa penelitian tersebut bukan penjelasan yang final dan benar. Sehingga sampai sekarang fenomena tersebut masih dianggap kebetulan, dan bahkan cukup banyak yang membantah dan mengkritik teori McClintock Effect.
Siklus haid bisa berubah lebih disebabkan karena faktor internal seperti gaya hidup, pola tidur, berat badan, aktivitas fisik, dan genetik.
"Prinsipnya siklus haid orang maju-mundur itu adalah sebagian besar karena proses internal tubuhnya, bukan ketemu orang lantas berubah gitu, nggak," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia