Suara.com - Survei: Lockdown Bikin Orang Tambah Gemuk, Kamu Gimana?
Menurut dua jajak pendapat terbaru dari Web MD, pembatasan fisik atau lockdown di beberapa negara telah membuat berat badan banyak orang bertambah alias gemuk.
Di Amerika Serikat, banyak perempuan merasa gemuk. Sementara secara internasional, lebih banyak pria melaporkan harus melonggarkan ikat pinggang akibat pandemi.
Dalam sebuah jajak pendapat terhadap 1.012 pembaca WebMD AS, 47 persen wanita dan 22 persen pria merespons bahwa mereka bertambah berat karena pembatasan Covid-19.
Sebagian besar mengatakan kenaikan berat badan mereka relatif minimal, dengan 75 persen melaporkan kenaikan berat badan antara 0,5 kg hingga 4 kg.
Hanya 4 persen responden yang mengatakan berat badannya bertambah hingga lebih dari 9 kg, dan 21% mengatakan mereka mendapatkan antara 4,5kg dan 9 kg.
Dalam jajak pendapat terpisah dari 900 pembaca WebMD internasional, 34 persen perempuan dan 55 persen laki-laki melaporkan kenaikan berat badan dalam karantina.
Bagi orang Amerika, mayoritas 59 persen berat badan itu disebabkan karena kurang olahraga dan stres yang membuatnya makan lebih banyak, sementara 21 persen mengatakan itu karena mereka minum lebih banyak alkohol.
Meski WHO menyebut minuman keras sebagai jalan keluar yang tidak membantu karena secara langsung memengaruhi sistem kekebalan, penjualan minuman beralkohol telah meningkat di AS sebagai cara untuk mengatasi pandemi.
Baca Juga: Populer: Tips Buat Ketupat Tahan Lama, 6 Jawaban Saat Ditanya Kapan Nikah
Bagi mereka di luar AS, kurangnya olahraga disebut sebagai penyebab utama kenaikan berat badan, diikuti oleh stres makan, dengan lebih banyak alkohol hanya menjadi penyebab bagi 17 persem orang.
“Kita beralih ke makanan yang menenangkan untuk membantu diri kita merasa lebih baik, tetapi pada kenyataannya, tidak hanya itu tidak membantu meringankan stres dan kecemasan, itu mungkin memperburuknya karena orang hanya merasa tidak enak ketika makan tinggi lemak, tinggi makanan-karbohidrat seperti kebanyakan dari kita,“ kata Direktur medis WebMD, Dr. Michael Smith.
“Semoga saat new normal mulai menetap, orang sekarang dapat menemukan motivasi untuk kembali ke jadwal yang lebih teratur, meraih makanan yang lebih sehat, dan mencari peluang untuk memasukkan lebih banyak aktivitas sepanjang hari mereka,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025