Suara.com - Bisakah Kosmetik Jadi Media Penularan Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Virus corona Covid-19 memang bisa bertahan di berbagai permukaan seperti stainless steel, plastik dan sebagainya. Benda-benda ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Termasuk di antaranya juga kosmestik, yang masih sering digunakan sehari-hari. Apalagi kosmetik digunakan dekat dengan mata hidung, dan mulut, area terdekat masuknya virus corona.
Lalu, pertanyaannya bisakah kosmetik membawa Covid-19?
Mengutip laman Huffpost, Kamis (21/5/2020) dokter Kulit Dr. Adam Mamelak mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian pasti bagaimana virus corona dapat bertahan hidup dalam produk kosmetik.
Tapi jika disandarkan pada penelitian April 2020 lalu yang diterbitkan The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa virus dapat bertahan di permukaan plastik hingga 72 jam. Maka Mamelak mengatakan bisa bermasalah, karena produk make up hadir dengan kemasan plastik.
"Tabung make up plastik, botol, dan compact bisa jadi perhatian sebagai media penularan virus. Karena virus ini bisa bertahan hidup pada wadah plastik dan logam hingga 3 hari, merias wajah dan menyentuh wajah, bisa jadi cara yang sangat nyata untuk penularan virus," kata Mamelak.
Di sisi lain, menurut basis data Skin Deep Working Group menyebutkan isi dari make up atau riasan kosmetik itu kebanyakan mengandung pengawet sehingga bisa disimpan dalam waktu lama, dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur berbahaya.
Tapi sayangnya Ahli Kimia Kosmetik Vanessa Thomas berpendapat memang pengawet bekerja untuk menjaga kosmetik dari infeksi bakteri, tapi bukan untuk virus atau mampu membunuh virus corona.
Baca Juga: Suhay Salim Beberkan Produk Kosmetik Favoritnya, Bumbu Dapur Ikutan Eksis!
"Pengawet dalam kosmetik biasanya garis pertahanan ketika ada bakteri datang mengkontaminasi produk kecantikan. Namun pengawet mungkin tidak bisa melindungi dari virus," tutup Thomas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?