Suara.com - Pola makan yang terjaga dan tidak mengonsumsi camilan sembarang bisa membantu orang dengan diabetes.
Sacha Uelmen , RD, direktur pengelola pendidikan diabetes & nutrisi untuk American Diabetes Association mengatakan camilan yang tepat untuk orang diabetes tergantung pada obat yang dikonsumsi, berapa lama mengonsumsinya dan berat badan.
"Konsumsi makanan dengan porsi seimbang, termasuk karbohidrat, protein dan lemak sepanjang hari adalah cara terbaik untuk menjaga fluktuasi glukosa darah," jelas Sacha Uelmen dikutip dari The Healthy.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ingat ketika mengonsumsi makanan ringan demi menjaga gula darah.
1. Cukup konsumsi camilan 150 kalori atau kurang
Camilan bisa lebih berbahaya daripada makanan utama bila dikonsumsi berlebihan. Karena itu, pastikan Anda benar-benar lapar sebelum mengonsumsi camilan dan jangan mengonsumsi camilan lebih dari 150 kalori.
"Beberapa orang mengemil karena tidak makan dalam jumlah besar. Sehingga camilan bertujuan utnuk menambah asupan kalorinya," jelasnya.
Tapi, bila seseorang ingin menjaga atau menurunkan berat badan maka pilihlah camilan yang rendah kalori.
2. Hindari camilan rendah lemak
Baca Juga: Punya Kista Ovarium Seperti Feby Febiola, Ketahui Penyebab dan Risikonya!
Beberapa camilan mungkin tidak memiliki tingkat kalori yang sama. Tetapi, biasanya camilan mengandung lemak, karbohidrat dan natrium,
Karena itu, orang biasanya mengonsumsi camilan rendah lemak. Padahal lebih baik mengonsumsi camilan penuh lemak dalam jumlah sedikit, daripada konsumsi camilan rendah lemak lalu makan lebih banyak kalori.
3. Konsumsi sayuran
Perbanyaklah konsumsi sayuran, seperti tomat, wortel, paprika merah dan hijau, mentimun, brokoli dan kembang kol. Karena, konsumsi sayuran yang rendah lemak ini aman untuk penderita diabetes.
4. Konsumsi buah apel
Satu biji apel mengandung sekitar 3 gram serat. Jadi, mengonsumsi apel beserta kulitnya bisa membantu menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung, antioksidan yang melawan radikal bebas dan menurunkan risiko komplikasi diabetes.
Berita Terkait
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Tanpa Minyak, Tetap Lezat! Gorangin Camilan Kekinian ala Gorengan
-
Cuma 3 Bahan: Camilan Rumahan Praktis yang Bikin Nagih
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025