Suara.com - Selain masalah pandemi Covid-19, Indonesia juga menghadapi masalah baru yaitu potensi masalah kesehatan metabolik atau sindrom metabolik yang meningkat.
Hal tersebut diutarakan oleh Dr. Roy Panusunan Sibarani Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin Metabolik sekaligus Ketua Komite Medis/Team Covid-19 di RS Murni Teguh Sudirman Jakarta baru-baru ini.
Sindrom metabolik sendiri merrupakan sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko seseoang untuk mendirita penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Roy mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat terjadinya perubahan pola hidup baik secara fisik, psikis, atau kehidupan sosial selama bekerja dari rumah (WFH). Semua hal itu akan memengaruhi kesehatan termasuk kesehatan metabolik.
"Hanya berfokus pada Covid-19 justru membuat orang jadi tidak awas terhadap penyakit metabolik. Padahal, penyakit metabolik itu adalah penyakit degeneratif. Di mana makin tua kita, maka makin banyak kemungkinannya untuk kena penyakit diabetes, darah tinggi, dan gangguan kolesterol," katanya seperti yang Suara.com kutip dari siaran tertulis Asthin Force, Jumat (5/6/2020).
Menurut Roy, perlu adanya data apakah kasus penyakit metabolik bertambah selama penetapan aturan PSBB.
Misalnya, orang yang tadinya tidak mengidap diabetes menjadi diabetes atau dari yang tadinya diabetes ringan menjadi diabetes berat.
Ini semua perlu dilakukan karena pada saat di rumah aja, banyak masyarakat yang merasa takut untuk membeli obat, hingga tidak melakukan konsultasi ke dokter.
Lalu bagaimana xara mencegah timbulnya penyakit metabolik?
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Dua Kawanan Perampok Spesialis Minimarket
Kata Roy, jika sebelum pandemi Covid-19 seseorang sudah terbiasa menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga rutin hingga makanan sehat serta bergizi, maka Ia seharusnya bisa menerapkan hal sama meski di rumah ajam
"Termasuk mereka yang biasa olahraga di gym, bisa mengganti olahraga dengan cara lain selama di rumah karena mempunyai waktu untuk diri sendiri," tambah Roy.
Sebaliknya, untuk mereka yang belum menerapkan pola hidup sehat, maka masa pandemi seperti sekarang ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pola hidup yang baik.
"Dengan cara memperbaiki pola hidup, diantaranya dengan berolahraga teratur, tidur cukup, minum air putih cukup, makan makanan bergizi dan suplemen yang baik," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia