Suara.com - Angka kehamilan di Indonesia selama pandemi Covid-19 meningkat drastis. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN), Selasa (19/5/2020), ada lebih dari 400.000 kehamilan tak direncanakan di Indonesia.
Hal itu diduga karena pasangan yang berkegiatan di rumah aja akibat pandemi, aktif melakukan kegiatan seksual.
Tidak hanya aktivitas seksual, ternyata menurunnya penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan turut berpengaruh besar.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKN) dr. Hasto Wardoyo, SP. OG mengungkap penurunan drastis penggunaan alat kontrasepsi selama pandemi Covid-19.
"Beberapa angka yang kita amati kalau kita bandingkan dengan tahun 2019 Januari sampai April 2020 ini menurun. Kalau dilihat tahun 2019 itu 13,3 juta, sekarang 2020 hanya 12,1 juta yang terjadi karena adanya Covid-19 ini, sangat signifikan bagi BKKN ini," ujar dr. Hasto dalam acara Webinar bersama DKT Indonesia, Selasa (9/6/2020).
Penurunan pemasangan alat kontrasepsi pun beragam jenisnya mulai dari suntik, pil, IUDs, hingga implan.
"Acceptor paling banyak itu suntik, di tahun 2019 bandingkan Januari sampai April penurunannya hampir 500 ribu hingga 600 ribu suntik, tahun 2019 7,3 juta hingga 2020 6,7 juta. Pilnya juga hampir 1,3 juta, di 2019 5,1 juta menjadi 4,6 juta di 2020," paparnya.
"Ini penurunan yang sangat signifikan bagi kami, peserta KB baru juga menurun dari Maret melebih tajam dari Maret ke April. Maret 419.741, April hanya 267.132," sambungnya lagi.
Putusnya penggunaan alat kontrasepsi inilah yang memicu kehamilan. Per masing-masing alat kontrasepsi, memiliki peluang kehamilan masing-masing jika terputus.
Baca Juga: Jangan Nekat! Pemerintah Minta Saudi Tak Keluarkan Visa Ibadah Haji 2020
Misalnya putus suntik di bulan pertama, peluang kehamilan naik 10 persen, pil KB peluang kehamilan naik 20 persen, dan apabila putus IUDs maka peluang kehamilan naik 15 persen di bulan pertama.
Peluang ini terjadi dengan aktivitas seksual yang tinggi, usia produktif atau usia subur kehamilan antara 20 hingga 35 tahun, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom, pil KB, IUDs dan sebagainya.
"Jadi ini gambaran angka kehamilan diyakini dan diakui di seluruh dunia, berdasarkan evidence based hasilnya tetap," tutup dr. Hasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal