Suara.com - Wabah virus corona tidak selalu berdampak buruk bagi manusia.
Setidaknya akibat pandemi tersebut, banyak orang lebih memperhatikan kesehatan saat ini.
Salah satunya dengan memiliki asuransi kesehatan. Pasca pandemi Covid-19, masyarakat yang membeli asuransi kesehatan justru meningkat sekitar 35 persen.
"Ada demand kebutuhan terhadap proteksi diri masyarakat Indonesia. Hasil beberapa survei menunjukan bahwa 35 persen masyarakat ingin menambah asuransi kesehatan," kata Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia dr. Ginawati Djuandi dalam webinar bersama media, Rabu (10/6/2020).
Ia juga memaparkan bahwa 25 persen masyarakat khawatir dengan kondisi kesehatan di tengah pandemik dan 43 persen jadi lebih proaktif juga sadar pentingnya perencanaan keuangan.
Gina memprediksikan 40 persen masyarakat akan kembali membeli asuransi dalam 12 bulan ke depan.
"Dan 5 persen akan membeli asuransi untuk pertama kalinya," tambah Gina.
Memanfaatkan hal itu, Allianz Life meluncurkan cara baru untuk membeli produk asuransi agar mudah diakses publik secara online dengan nama Allianz eAZy Cover.
"Biasanya orang kalau beli asuransi tatap muka bertemu di kafe atau kantor, tapi saat pandemi ini hal tersebut tidak mungkin terjadi. Makanya Allianz eAZy cover hadir menawarkan cara baru untuk membeli produk asuransi Allianz," jelas Gina.
Baca Juga: Pakar Menduga Wabah Virus Corona Sudah Ada di China Sejak Awal Agustus
Ia menyampaikan, bahwa asuransi melalui digital itu tidak jauh berbeda dengan produk sebelumnya. Hanya prosesnya yang berubah yaitu dengan melalui online.
Gina juga menuturkan, penerapan digitalisasi dalam pembelian produk asuransi juga merespon atas aturan penjualan produk asuransi tanpa tatap muka dan tanda tangan digital yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Mei 2020 lalu.
"Semua dilakukan secara digital dan online, ini juga selaras aturan OJK yang telah mengeluarkan aturan penjualan asuransi tanpa tatap muka," katanya.
Gina mejelaskan jika calon nasabah dan tenaga pemasar asuransi sudah sepakat akan produk asuransi yang akan dibeli, nantinya proses penandatanganan dokumen dilakukan secara digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025