Suara.com - Rantai makanan adalah salah satu yang berperan dalam tingkat keparahan pandemi virus corona Covid-19. Terutama makanan tidak sehat, seperti junk food yang bisa menyebabkan obesitas.
Para ahli kesehatan pun telah menyarankan pembatasan promosi makanan tidak sehat selama pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini.
Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa orang yang mengalami obesitas lebih berisiko meninggal akibat virus corona Covid-19.
Sementara, para ahli lainnya telah mempertimbangkan operasi penurunan berat badan sebagai solusi untuk orang-orang yang mengalami obesitas. Langkah ini sekaligus solusi dalam menekan risiko yang dimiliki orang obesitas.
Graham MacGregor, seorang profesor kedokteran kardiovaskular di Barts and The London Hospital melalui British Medical Journal, mengatakan pembatasan sosial bisa mengurangi angka kematian akibat Covid-19.
"Masalah ini tidak seperti faktor risiko lainnya, seperti usia, jenis kelamin dan etnis. Obesitas adalah faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Karena itu, pemerintah di seluruh dunia perlu mendorong masyarakatnya mengonsumsi makanan sehat dan membatasi promosi makanan tidak sehat," jelas Graham MacGregor dikutip dari The Sun.
Menurut Graham MacGregor, konsumsi makanan sehat dan membatasi promosi makanan tak sehat bisa membantu mengurangi angka kematian akibat virus corona Covid-19 serta penyakit lainnya.
Para peneliti juga mencatat bahwa 78 persen dari kasus infeksi virus corona Covid-19 yang tercatat di Inggris terdiri dari orang-orang dengan masalah obesitas atau kelebihan berat badan.
Sementara itu, sebanyak 62 persen kasus kematian di rumah sakit juga berasal dari orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga: Studi: Bahagia Bisa Menyehatkan Usus dan Melindungi dari Infeksi
Di sisi lain, obesitas bisa menyebabkan sejumlah kondisi serius lainnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke dan kanker.
Saat wabah virus corona menyebar di Inggris pada bulan Maret 2020, banyak orang panik menghadapi masa isolasi mandiri dengan membeli bahan-bahan makanan di supermarket.
Kondisi ini tentunya membuat banyak orang lebih sering mengonsumsi makanan kemasan, dibandingkan makanan segar. Sedangkan makanan yang awet biasanya mengandung banyak garam, gula dan lemak jenuh.
"Mengurangi asupan garam, gula dan lemak jenuh bisa membawa manfaat yang lebih besar. Langkah ini juga bisa membantu mencegah obesitas," jelas penulis studi tersebut.
Federasi Makanan dan Minuman (FDF) mengatakan pandangan Prof MacGregor tentang industri makanan sudah dikenal luas. Chief operating officier Tim Rycoft pun menyalahkan industri makanan tak sehat itu telah memengaruhi tingkat kematian Covid-19.
Karena, makanan tak sehat seperti itu bisa menyebabkan obesitas yang bisa meningkatkan risiko kematian seseorang akibat Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia