Suara.com - Terus berada di rumah aja dengan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 tentu bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang, terutama munculnya rasa cemas berlebihan.
Sudah tiga bulan lamanya sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di rumah aja. Peraturan ini ditetapkan sebagai bentuk social distancing guna mencegah pandemi virus corona baru menyebar semakin luas.
"Cemas itu bisa irasional kadang-kadang. Kalau cemas itu mikirinnya udah jauh banget," kata psikiater dr Andri, SpKJ, dalam Live Instagram, Minggu (14/6/2020).
Salah satu pasien dr Andri pernah mengalami kecemasan berlebihan akan tertular virus corona hingga datang berkonsultasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, kecuali baju hazmat.
Untuk itu, meningkatkan daya tahan stres kita sangat penting untuk bisa mencegah munculnya kecemasan berlebihan. Ada hal-hal penting yang harus kita lakukan, lanjut dr Andri.
Pertama, pastikan kita punya kecukupan. Artinya, kita bisa memastikan cukup dalam hal yang penting bagi kita, misalnya bagaimana mencukup kebutuhan sehari-hari.
"Kalau sudah aman, maka kita akan bisa melewati ini dengan baik, karena perut kita sudah kenyang," katanya.
Kedua, memastikan keamanan kita baik. Kita mampu memastikan saat kita keluar rumah, kita sudah aman dan tahu bagaimana mencegah tertular virus corona, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Ketiga, tetap terhubung. Meskipun dalam pandemi saat ini sosialisasi dibatasi, kita masih bisa terhubung dengan orang-orang terdekat kita menggunakan teknologi seperti telepon atau panggilan video.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Sempat Cemas Suami Bekerja di RS Rujukan Covid-19
"Yang sulit adalah ketika kita merasa sendirian. Misalnya yang tinggal sendiri atau berada di kos, nggak pernah ketemu orang. Padahal salah satu cara agar enjoy dengan diri sendiri adalah bertemu orang banyak," ujar dr Andri.
Apabila kita bisa melewati semua tahapan tersebut, maka kita akan lebih kuat menghadapi kondisi ini hingga menjadi lebih baik suatu saat nanti.
Jika Anda mengalami kecemasan berlebih yang membuat Anda takut untuk keluar rumah, rasa putus asa, dan tidur yang terganggu atau insomnia, dr Andri menyarankan untuk segera konsultasi ke dokter khususnya dokter jiwa.
"Tidur yang terganggu akan menurunkan kualitas hidupnya dan kualitas imunitas tubuhnya. Dengan kondisi sekarang lebih baik tidak bermain-main dengan imunitas tubuh yang rendah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Saat Like dan Views Jadi Penentu Harga Diri: Bagaimana Medsos Meracuni Otak Kita?
-
Kenapa Kita Gampang Cemas? Begini Cara Tetap Waras Menurut Psikolog!
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Negara Kuat Dimulai dari Ketenangan Batin Warganya
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Benarkah Stres dan Cemas Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut? Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining