Suara.com - Beberapa hari belakangan obat deksametason atau Dexamethasone tengah menjadi buah bibir masyarakat dunia karena dianggap terbukti bisa mengobati pasien Covid-19 yang kritis, dan menolong mereka dari ambang kematian.
WHO juga optimis akan segera merampungkan panduan pengobatan dan memasukkan deksametason dalam pedoman prosedur pengobatan Covid-19 di seluruh dunia.
Namun Praktisi Medis sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UI, Prof. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyoroti efek samping dari obat jenis kortikosteroid khususnya bila digunakan dalam jangka panjang.
"Efek samping terutama pada penggunaan jangka panjang. Pada penggunaan jangka pendek pasien bisa merasakan sakit pada lambung, sampai mual dan muntah, sakit kepala, nafsu makan meningkat, sulit tidur dan gelisah. Timbul jerawat pada kulit," ujar Prof. Ari melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Sabtu (13/6/2020).
Deksametason juga bisa menyebabkan moon face atau wajah membengkak seperti bulan. Efek lainnya kata Prof Ari, adalah meningkatnya kadar gula darah, tekanan darah meningkat, tulang keropos atau osteoporosis, dan daya tahan tubuh yang malah menurun sehingga semakin rentan terinfeksi penyakit.
"Interaksi obat juga bisa terjadi yang bisa meningkatkan efek samping pada pasien-pasien yang sudah mempunyai riwayat sakit maag sebelumnya, kombinasi steroid dengan obat anti radang non steroid missal fenilbutazone, asam mefenamat," ungkapnya.
"Natrium diklofenak termasuk dengan golongan coxib yang biasa digunakan untuk radang sendi dapat menyebabkan komplikasi lambung yang serius seperti pendarahan lambung sampai bisa menyebabkan kebocoran lambung dan usus dua belas jari yang bisa fatal buat pasiennya," sambungnya.
Sehingga kata dia, bukan berarti masyarakat bisa asal membeli dan mengonsumsi.
Terlebih dalam studi klinis awal yang dirilis Oxford University, obat deksametason hanya bermanfaat bagi pasien Covid-19 bergejala berat atau sudah parah, sehingga memerlukan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Baca Juga: 5 Fakta Deksametason, Obat Covid-19 Pertama yang Sembuhkan Pasien Kritis
"Masyarakat harus bijak dalam mendengar dan membaca informasi seputar hasil penelitian seputar obat deksametason ini, obat ini terbukti efektif untuk mengurangi risiko kematian pada pasien covid-19. Tetapi obat ini mempunyai catatan efek samping yang panjang sehingga harus digunakan sesuai petunjuk dokter," tutupnya.
Sementara itu di Indonesia sendiri deksametason adalah obat generik yang harganya terjangkau dan sudah tersedia di puskesmas.
Deksametason termasuk golongan steroid. Obat ini memang sering dijuluki sebagai obat dewa, karena efek terapinya yang cepat. Misal ketika seseorang sedang gatal karena alergi baik merah atau bentol pada kulit dan gatal akan hilang dengan cepat.
Obat ini digunakan juga sebagai obat radang, antara lain untuk pasien-pasien radang sendi dan berbagai bengkak karena peradangan. Kerja cepat dari obat ini dan dapat diindikasi pada berbagai penyakit maka obat ini, sering disebut sebagai obat dewa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya