Suara.com - Beberapa orang mungkin langsung merasa mulas dan ingin Buang Air Besar (BAB) usai makan. Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah hal itu normal?
Penyebab paling mungkin dari kebutuhan BAB setelah makan adalah refleks gastrokolik. Dilansir dari Medical News Today, refleks gastrokolik atau respons gastrokolik, adalah reaksi tak sadar yang normal terhadap makanan yang masuk ke lambung.
Ketika makanan memasuki organ ini, tubuh melepaskan hormon yang menyebabkan usus besar berkontraksi. Kontraksi ini memindahkan makanan yang sebelumnya dimakan lebih jauh melalui sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan keinginan untuk buang air besar.
Namun, intensitas refleks gastrokolik dapat bervariasi pada masing-masing individu. Bagi sebagian orang, refleks gastrokolik ringan, tidak menimbulkan gejala. Bagi yang lain, refleks gastrokolik sangat kuat dan keinginan untuk buang air besar setelah makan bisa sangat parah.
Kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi refleks gastrokolik. Misalnya, sindrom iritasi usus (IBS) dapat menyebabkan saluran pencernaan seseorang untuk memindahkan makanan melalui sistem mereka pada tingkat yang jauh lebih cepat.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan seseorang BAB lebih cepat daripada rata-rata orang lain yakni alergi makanan dan intoleransi makanan, kegelisahan, radang perut, penyakit celiac, penyakit radang usus (IBD) dan penyakit Crohn.
Masing-masing kondisi di atas dapat meningkatkan intensitas refleks gastrokolik, menghasilkan dorongan untuk BAB segera setelah makan. Mereka juga dapat menimbulkan gejala pencernaan tambahan, seperti lebih sering kentut, sakit perut hingga diare.
Refleks gastrokolik sendiri adalah kondisi normal dan umumnya tidak perlu pengobatan. Namun, seseorang harus mengunjungi dokter mereka jika mereka mengalami hal berikut:
- Respons gastrokolik yang intens dan sering terhadap makanan
- Diare berlangsung lebih dari 2 hari
- Gejala lambung tambahan
Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Kutu Laut Raksasa Ini Akhirnya "BAB"!
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!