Suara.com - Tiga Cara Mengobati Sembelit Saat Di Rumah Aja, Nggak Perlu Ke Dokter!
Beberapa orang mungkin mengalami sembeli selama masa isolasi mandiri. Untuk itu, ketahui cara mengobati sembelit berikut ini ya!
Sembeli juga bisa terjadi karena kebiasaan sehari-hari yang berubah total selama pandemi. Terlalu lama duduk diam dan pola makan tidak benar selama pandemi bisa menjadi penyebabnya.
Selain itu dilansir oleh Times of India, sembelit juga bisa disebabkan oleh ritme sikardian, yakni jam alami tubuh yang merupakan proses alami di otak untuk mengatur siklus tidur dan bangun.
Usus besar sendiri bisa terganggu oleh kurangnya aktivitas fisik, siklus tidur, kebiasaan makan dan stres selama pandemi virus corona Covid-19. Tetapi, ada beberapa cara yang bisa membantu Anda mengatasi masalah sembelit selama masa karantina.
1. Aktif secara fisik
Mulailah berolahraga rutin di dalam rumah, seperti jalan cepat di balkon atau halaman rumah, Anda juga bisa berdansa dengan pasangan atau sendiri dengan alunan musik. Latihan fisik ringan selama 100-300 menit seminggu bisa membantu meringankan sembelit.
2. Atur pola makan
Selama masa isolasi mandiri atau bekerja dari rumah membuat orang lebih banyak ngemil dan kurang mengontrol makanan. Sebaiknya, tambahkan lebih banyak makanan kaya serat ke dalam diet Anda untuk meringankan sembelit.
Baca Juga: Balita Berisiko Meninggal Bila Pakai Masker, Dokter Ungkap Alasannya!
Makanan kaya serat juga membuat kotoran lebih lembut dan bisa melewati usus dengan lancar. Serat juga membantu menggembungkan tinja dan membantunya bergerak lebih cepat.
Jangan lupa untuk mengonsumsi sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, biji-bijian dan lentil yang kaya serat. Sehingga Anda tidak akan mengalami sembeli selama pandemi.
3. Menjaga hidrasi tubuh
Selama masa isolasi mandiri sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh sepanjang hari. Minumlah air putih, air kelapa atau jus detoksifikasi yang bisa membantu mengatasi dan mencegah sembelit. Sebaliknya, jangan terlalu banyak minum alkohol dan soda karena bisa menyebabkan dehidrasi.
Berita Terkait
-
Benarkah Main HP Saat BAB Bisa Picu Ambeien? Ini Peringatan Ahli!
-
3 Fakta Tersangka Buang Air Besar di Mobil Polisi Bengkulu, Viral di Media Sosial!
-
Ironi Jakarta: Kota Metropolitan, Warganya BAB Tanpa Sanitasi Layak!
-
850 Keluarga di Jakarta Masih BAB Sembarangan, Legislator PSI Geram: Ini Soal Martabat Manusia!
-
Jakarta Darurat Sanitasi: Ratusan KK Masih BAB Sembarangan! Di Mana Saja Lokasinya?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja