Suara.com - Seminggu yang lalu, viral sebuah akun Facebook bernama Wizh Khalifa yang mengaku telah mencuri banyak pakaian dalam perempuan. Ia bahkan memamerkan foto koleksi curiannya hingga viral di media sosial.
Sebelumnya warga Dukuh Krajan, Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten juga dibuat resah dengan seringnya pakaian dalam wanita yang hilang saat dijemur.
“Bukan hanya satu pakaian dalam, tetapi banyak. Anehnya yang hilang hanya pakaian dalam wanita. Ini yang membikin resah,” kata Ketua RW7 Dukuh Krajan, Sarmo, saat dihubungi Solopos.com—jaringan Suara.com, Minggu (23/2/2020).
Hingga setelah tertangkap basah, pelaku AT mengaku mencuri pakaian dalam wanita di wilayah Krajan dan dia gunakan untuk onani di dekat perbukitan tersebut.
Dalam dunia psikologi, terobsesi dengan benda mati seperti celana dalam, disebut dengan fetisisme.
Fetisisme adalah penggunaan benda intim (jimat) sebagai metode yang disukai untuk menghasilkan gairah seksual. Namun, dalam bahasa umum digunakan untuk menggambarkan minat seksual tertentu, seperti bermain peran seksual, preferensi untuk karakteristik fisik tertentu, dan aktivitas atau objek seksual yang disukai.
Gangguan fetishistik mengacu pada gairah seksual berulang yang intens dari penggunaan benda mati atau dari fokus yang sangat spesifik pada bagian-bagian tubuh non-vagina (atau bagian-bagian) yang menyebabkan tekanan signifikan atau gangguan fungsi.
Dilansir dari Medical Daily, tidak banyak penelitian tentang fetisisme, tetapi Ahli dan terapis seks Dr. Ian Kerner berpikir vahwa fetisisme sebagian besar adalah masalah laki-laki.
Sementara perempuan biasanya akan lebih menikmati membaca bacaan dewasa. Sebanyak dua hingga empat persen pria memiliki pola gairah pada benda intim.
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Pemkot Serang Banten Bagi-bagi 1.000 Kondom Gratis
Para peneliti dari Jepang mencoba memecah misteri kecenderungan seksual orang dengan fetisime. Mereka menggunakan pemindaian Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) otak pasien untuk melihat apakah ada penjelasan biologis untuk obsesinya yang abnormal.
Hasil pemindaian mengungkapkan bahwa sebenarnya, mereka memiliki tata letak otak yang sedikit kurang dari normal. Aliran darah otak menurun di lobus temporal dan oksipital.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Discover Magazine penurunan aliran darah ini mungkin ada hubungannya dengan perilaku lain dari pasien. Meskipun begitu, para peneliti melanjutkan untuk mendiagnosis pasien dengan fetisisme, berdasarkan kombinasi dari riwayatnya dan hasil pemindaian otak.
Sayangnya studi khusus ini tidak memiliki beberapa perbandingan dalam pengujian statistik. Temuan ini, meskipun menarik hanya menjelaskan korelasi antara aliran otak dan fetish, bukan penyebab fetisisme itu sendiri.
Adapun untuk menjelaskan penyebab fetisisme, sebagian besar ahli sepakat bahwa mereka mengalami kecendrungan seks itu mulai di awal kehidupan karena suatu insiden, bukan keanehan biologis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan