Suara.com - Ilmuwan mengembangkan cara baru mendeteksi virus Corona Covid-19 dengan air liur. Tes ini diprediksi dapat menggantikan swab test (tes usap) yang dinilai kurang efektif dan akurat.
Dilansir ANTARA, tes air liur untuk mendeteksi Covid-19 sedang diuji coba di Inggris selatan dan dapat menghasilkan cara yang lebih sederhana dan lebih cepat untuk mendeteksi penyebaran virus.
"Pengujian air liur berpotensi mempermudah orang-orang untuk melakukan tes virus corona di rumah, tanpa harus menggunakan swabs," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock.
"Uji coba ini juga akan membantu kita mengetahui apakah pengujian rutin di rumah dapat menemukan kasus virus lebih awal," tandasnya lagi
Tes tersebut tidak menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) standar, yang oleh ahli disebut dapat meloloskan kasus, akibat kesalahan dalam pengambilan sampel dari belakang tenggorokan menggunakan alat nasopharyngeal swab.
Sebuah teknik berbeda yang disebut sebagai RT-Lamp digunakan dalam percobaan tes liur yang menurut pemerintah terbukti sangat menjanjikan.
Program percontohan itu akan melibatkan validasi lebih jauh terkait teknik RT-Lamp terhadap usap PCR.
Lebih dari 14.000 dokter dan pekerja medis, selain pekerja esensial dan staf universitas dan rumah tangga mereka di kota Southampton akan berpartisipasi dalam percobaan yang menggunakan tes yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris Optigene, demikian pemerintah Inggris.
Alih-alih melakukan tes usap, yang membuat banyak orang tidak nyaman, partisipan akan memasukkan sampel liur ke dalam wadah. Hasil tes akan diterima dalam 48 jam, kata pemerintah Inggris.
Baca Juga: Gelandangan di Tanah Abang Tewas Diduga kena Covid, Istri Jalani Tes Swab
Program percontohan itu akan diadakan bersama oleh Universitas Southampton dan layanan kesehatan negara, dan jaringan pelayanan publik di Hampshire yang lebih luas.
Pada bulan lalu, Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat menyetujui penggunaan tes usap di rumah untuk mendeteksi virus di Amerika Serikat.
Pemerintah Inggris mengatakan juga tengah menjajaki potensi tes virus corona lain yang berbasis liur tanpa usap dengan sejumlah perusahaan termasuk Chronomics, Avacta, MAP Science dan Oxford Nanoimaging.
Selain itu, Inggris juga bekerja dengan pemasok seperti DNA Genotek, International Scientific Supplies Ltd, Isohelix, serta produsen terdepan lainnya, untuk mengembangkan satu set alat pengumpul air liur yang dipesan lebih dahulu dan meningkatkan produksi untuk produk yang dapat digunakan dengan tes PCR yang telah ada.
Program percontohan akan berjalan selama empat pekan dan melakukan tes terhadap partisipan secara mingguan, kata pemerintah Inggris, dengan total 30.000 hingga 40.000 tes.
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining