Suara.com - Penderita hepatitis kronis adalah mereka yang telah mengalami peradangan hati selama lebih dari 6 bulan.
Penyakit hepatitis, baik hepatitis B dan C, disebabkan oleh virus yang menyerang hati, dan bisa menular salah satunya melalui hubungan seksual.
Itu sebabnya, timbul pertanyaan, apakah penderita hepatitis kronis dapat menikah dan tidak menulari pasangannya?
Menjawab hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM, dr. Irsan Hasan dalam Webinar Kalbe, Jumat (26/6/2020), mengatakan bahwa tidak ada larangan atau aturan pengidap hepatitis virus kronis untuk menikah.
Dokter yang juga tergabung di Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) itu mengatakan, mereka yang diketahui terkena hepatitis B bisa mendapatkan vaksinasi sebelum menikah.
"Untuk hepatitis B, sederhana sebetulnya. Kalau dia ketahuan hepatitis B, calon istri atau suami divaksinasi. Kalau sudah divaksinasi aman," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Sementara bagi mereka yang menderita hepatitis C, karena tidak ada vaksinnya, bisa mengonsumsi obat tiga bulan sebelum menikah sesuai anjuran dokter. Cara ini, menurut Irsan, membuat penderita hepatitis tidak akan menulari penyakit yang sama kepada pasangannya.
"Masing-masing virus punya solusi. Tiga atau empat tahun lalu, hepatitis C itu tidak ada jawaban, belum ada antivirus yang betul-betul ampuh sehingga menikah harus dengan cinta dan siap sehidup semati, mau terkena virus dari pasangan," tutur Irsan.
Selain melalui hubungan seksual, virus hepatitis B juga bisa menular dari jarum yang terkontaminasi virus, transfusi darah, anak ke anak, dan secara vertikal atau dari ibu ke bayi (peritanal).
Pada bayi yang terinfeksi hepatitis, berisiko 90 persen berkembang menjadi kronis. Dia akan mengidap hepatitis B bertahun-tahun, bahkan sampai dia meninggal.
Baca Juga: Ditemukan Virus Hepatitis E Baru, dari Tikus Menular ke Manusia
Sementara bila yang tertular orang dewasa, kemungkinan menjadi kronis sekitar 10 persen.
Pada orang dewasa yang baru terkena hepatitis B dan C, mereka akan mengalami gejala antara lain mata menguning dan merasa mual.
Sementara pada mereka yang sudah kronis karena menderita penyakit ini sejak bayi, umumnya tak mengalami gejala apapun.
Hepatitis kronik sendiri biasanya baru terdeteksi jika sudah terjadi komplikasi, salah satunya sirosis atau pengerasan hati. Untuk itu, deteksi dini yang bisa dilakukan satu-satunya melalui tes darah.
"Mau enggak mau tes darah, periksa HbsAg dan Anti HBs. Kalau HbsAg positif berarti dia sakit. Kalau Anti HBs positif berarti dia sudah punya kekebalan," tutur Irsan.
Setelah terdeteksi, penderita akan menjalani pengobatan yang bertujuan menghilangkan virus dan menghambat perkembangannya sehingga tak menjadi sirosis dan kanker.
"Kalau livernya sehat, jangan sampai terjadi pengerasan hati. Kalau sudah sirosis, jangan sampai menjadi kanker. Kalau sampai kanker, jangan sampai pasiennya meninggal," tutup Irsan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik