Suara.com - Lupa adalah hal yang sering dialami banyak orang, baik saat menyimpan sesuatu atau melupakan janji bertemu seseorang. Lupa atau pikun kadang bisa sangat menyebalkan, bahkan mengganggu aktivitas pekerjaan penting yang harus dilakukan.
Coba deh cek lagi, kalau lupa kamu sering kumat belakangan ini itu bisa jadi tanda ada yang tidak benar dengan tubuhmu. Berikut beberapa kegiatan yang berisiko yang sering membuat kita mudah lupa mengutip Time of India, Sabtu (27/6/2020):
1. Minum alkohol berlebihan
Alkohol tidak hanya membahayakan liver tapi juga bisa mempengaruhi otak. Minum terlalu banyak alkohol bisa mengganggu fungsi dan kinerja otak. Minum alkohol berlebihan di malam hari sering membuat orang jadi pelupa. Bahkan penelitian juga menyebut pecandu alkohol bisa merusak mental seseorang.
2. Kurang Vitamin B12
Ternyata diet juga bisa mempengaruhi cara orang berpikir. Kurang asupan B12 bisa mengacaukan memori ingatan seseorang, karena vitamin ini adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Vitamin yang juga ada di daging ini bisa menjaga sel saraf di otak agar tetap sehat karena bisa merangsang terbentuknya sel darah merah di tubuh.
3. Depresi
Lupa juga bisa jadi tanda seseorang yang mengalami depresi. Ketika seseorang dilanda kesedihan maka ia tidak akan tertarik pada lingkungan sekitar. Anda akan sulit untuk mengingat hal-hal di sekitar Anda. Depresi mempengaruhi fungsi otak, kecepatan berpikir, fokus perhatian, dan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.
4. Obat-obatan
Baca Juga: Hati-hati, Negatif Thinking Terbukti Bikin Cepat Pikun
Jika merasa cepat lupa, coba periksa lagi obat yang Anda konsumsi belakangan ini. Beberapa obat berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengingat seseorang dalam berpikir jernih. Bahkan meski sudah minum sesuai resep dokter, dampak obat pada memori tidak bisa dipungkiri.
5. Masalah kelenjar tiroid
Kelenjar ini ada di leher, biasanya dirasakan nyeri tenggorokan. Nah ini juga jadi penyebab hilangnya ingatan atau kabut mental. Cobalah periksa kadar tiroid Anda, karena masalah pada kelenjar ini bisa mengurangi daya ingat dan konsentrasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG