Suara.com - Pembawa acara Deddy Corbuzier mengaku selama ini ia mengonsumsi obat psikotropika jenis benzo untuk mengatasi rasa sakitnya dan membuatnya tertidur di malam hari. Ia juga mengatakan mengonsumsinya secara legal.
"Saya punya bahu ini copot dan nggak bisa sembuh kecuali dioperasi. Jadi kalo kena AC tiap malam, sakit banget. Kadang sulit tidur dan sebagainya, saya harus menggunakan benzo," kata Deddy kepada Irjen. Pol. Arman Depari, Deputi Pemberantas BNN di kanal YouTubenya, Sabtu (27/6/2020) kemarin.
Menurut Arman Depari, mengonsumsi benzo dengan resep dari dokter tergolong aman.
"Kalo Bro Deddy pergi ke dokter karena sulit tidur, terus dokter bilang perlu obat yang mengandung psikotropika, berapa pun golongannya dan memang dengan resep, nggak ada masalah," jelas Arman.
Lebih jauh lagi, Arman mengatakan salah satu fungsi benzo adalah dapat mengatasi rasa sakit.
Benzo atau benzodiazepine memang obat psikotropika yang umum digunakan sebagai obat penenang yang diresepkan. Obat ini meningkatkan aktivitas pada reseptor neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA).
Berdasarkan Harvard Medical School, pemancar ini menghambat aktivitas neuron, memperlambat otak dan sistem saraf. Itulah sebabnya orang yang mengonsumsinya menjadi tenang dan rileks, serta meningkatkan tidur.
Selain itu, benzo juga diresepkan pada orang dengan gangguan kecemasan, kejang, serangan panik, mual, penarikan alkohol dan relaksasi otot.
Dilansir EMPR, benzodiazepine juga sering digunakan oleh pasien dengan nyeri non-kanker kronis meski bukti manfaat, risiko efek samping dan interaksi obatnya terbatas.
Baca Juga: Hari Anti Narkotika Internasional, BNN : Hidup New Normal tanpa Narkoba!
Penggunaan benzo untuk mengatasi rasa sakit juga meningkat di Amerika Serikat pada 2003 hingga 2015, yakni dari 3,6% menjadi 8,5% selama periode tersebut.
Menurut Psychiatry Advisor, penggunaan benzodiazepine sebenarnya meningkat setelah kesadaran akan bahaya opioid resep meningkat. Hal itu kemudian mendorong gerakan membatasi penggunaan terapi opioid untuk pasien dengan nyeri akut atau kronis.
"Dalam banyak kasus, tenaga kesehatan meresepkan benzodiazepine untuk sakit punggung atau kronis, kondisi di mana mereka memiliki nilai yang dipertanyakan," kata Jeffrey Gudin, MD, adalah direktur perawatan nyeri dan paliatif di Rumah Sakit dan Pusat Medis Englewood, New Jersey.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi