Suara.com - Sebuah laporan terbaru menunjukkan hampir setengah dari semua kematian akibat kasus virus corona di Amerika Serikat terjadi di panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya.
Tetapi, tingkat kasus kematian ini tidak proporsional, sementara 11% dari kasus positif (sekitar 282.000) terjadi di panti jompo dan tempat fasilitas perawatan jangka panjang, sekitar 43% kematian (54.000) berasal dari tempat yang sama.
Berdasarkan New York Times yang melaporkan data ini, dikutip Fox News, beberapa negara bagian dan pemerintah federal belum memberikan data yang komprehensif.
Jumlah datanya didasarkan pada konfirmasi resmi dari negara bagian, kabupaten, dan tempat fasilitas perawatan itu sendiri, serta beberapa data yang disediakan oleh pemerintah federal.
Menurut data, negara-negara dengan jumlah kematian tertinggi di panti jompo adalah New York, New Jersey, Massachusetts dan Pennsylvania. Semuanya mencatat lebih dari 4.000 kematian di panti jompo.
Orang-orang di panti jompo berisiko lebih tinggi terhadap infeksi dan kematian virus corona, kata para pakar. Bahkan, ketika rata-rata usia orang yang terinfeksi bergeser menjadi lebih muda, rata-rata usia kematian justru menjadi lebih tua.
Mereka dengan kondisi kesehatan penyerta memang sangat rentan terhadap infeksi virus corona dan risiko mengembangkannya menjadi penyakit parah meningkat seiring bertambahnya usia.
Selain itu, virus lebih mudah menyebar di lingkungan terbatas, seperti di suatu gedung, dan banyaknya orang yang menempatinya juga menjadi salah satu faktor pendukungnya.
Laporan ini muncul ketika Gubernur New York Andrew Cuomo terus menolak kritik mengenai kebijakan panti jompo selama pandemi. Awal selama krisis, ia mengharuskan panti jompo menerima pasien Covid-19 yang telah dipulangkan dari rumah sakit.
Baca Juga: Alhamdulillah, China Optimistis Hasil Uji Coba Vaksin Virus Corona Aman
"Mereka sama amannya. Well, di negara bagian ini kami menguji karyawan panti jompo setiap minggu," katanya, menganggap lansia lebih aman di panti jompo daripada lansia yang menerima perawatan di rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya