Suara.com - Ahmad Ayyad, dulunya adalah seorang atlet maraton dengan berat 97,6 kilogram. Ia memiliki otot padat dan kekuatan luar biasa. Di usia 40 tahun, Ayyad memiliki tubuh yang sehat. Namun, semua itu berubah sejak ia terinfeksi virus corona Covid-19 dan menderita gejala yang parah.
"Aku bangun dan melihat lengan, kaki, dan otot-ototku hilang. Aku agak panik, seperti, di mana kakiku? Kemana kakiku pergi?," jelasnya, dilansir CNN Internasional.
Sebelum gejala muncul, Ayyad masih merasa sehat dan beraktivitas seperti biasanya. Namun, satu minggu berikutnya, ia mudah merasa lelah, bahkan hanya untuk memasak atau naik tangga.
Gejala yang muncul berikutnya adalah batuk dan bersin. Setelah itu, Ayyad mengalami demam tinggi, kehilangan tenaga dan napsu makannya, hingga kesulitan bernapas.
Awalnya ia mengira menderita flu musiman. Tapi seorang temannya, seorang asisten dokter, mendesaknya untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Sibley Memorial pada 15 Maret.
Saat itu, ia dinyatakan positif terkena influenza dan virus corona Covid-19.
Kondisinya terus memburuk. Dia mendapat bantuan ventilator dan segera dipindahkan ke Rumah Sakit John Hopkins di Baltimore, Maryland, di mana Ayyad mengalami koma selama 25 hari.
Pihak John Hopkins mengatakan Ayyad merupakan pasien pertama di rumah sakit yang menggunakan ventilator dan pasien ketiga yang dirawat akibat Covid-19 di sana.
Dr. Sandra Zaeh, yang merawat Ayyad tidak yakin mengapa seorang atlet berisiko terinfeksi virus corona, terutama dengan kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga: Menteri Desa dan PDTT: Covid-19 Mendekonstruksi Tatanan Budaya Kita
"Mungkin ada faktor," kata Dr. Zaeh, tidak sepenuhnya mengerti.
Kondisinya sekarang
Ayyad keluar dari rumah sakit pada 22 April, dan ia kehilangan berat 27 kilogram. Ia masih mengalami gumpalan darah di lengan kirinya, kerusakan pada jantung dan paru-parunya dan menghabiskan Mei berjuang melakukan kegiatan tanpa kehabisan napas.
Hari demi hari Ayyad akhirnya dapat menaikkan massa ototnya lagi.
"Dia tampaknya sudah pulih. Sungguh luar biasa, dulu melihatnya di ICU sakit parah, (sekarang) melihatnya di rumah. Tersenyum dan berbicara tentang bagaimana bahagianya dia dapat melakukan jogging dan duduk di luar dengan matahari menyengat wajahnya," sambung Dr. Zaeh.
Ayyad sekarang hampir kembali normal. Ia juga mulai kembali olahraga, seperti tinju, basket dan berharap dapat berlari maraton lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial