Suara.com - Kanker paru-paru menjadi penyakit kanker yang paling mematikan. Sayangnya gejala penyakit ini biasanya muncul ketika kanker telah menyebar di paru-paru.
Dilansir dari Express, ada gejala yang cukup umum pada penderita kanker, yakni nyeri punggung. Lebih dari seperempat pasien kanker paru-paru mengembangkan rasa dakit di punggung. Kemungkinan nyeri punggung pada pasein terjadi karena tumor menekan saraf tulang belakang.
Oleh karena itu, nyeri punggung bisa jadi gejala awal serangan kanker paru-paru.
"Kebanyakan orang hanya memahami bahwa kanker paru-paru ditandai dengan batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sesak napas atau kelelahan," kata Yayasan Kanker Paru-Paru Roy Castle.
"Tetapi sakit punggung adalah salah satu hal yang sering kami jelaskan," tambah yayasan tersebut.
Menurut Yayasan Roy Castle, mungkin banyak orang beralasan saat merasakan nyeri punggung. Sebab nyeri punggung bisa saja disebabkan oleh hal lain.
"Bagaimanapun itu (nyeri punggung) tetap bisa menjadi tanda kanker paru-paru. Jika Anda memiliki gejalanya, cobalah untuk datang ke dokter sesegera mungkin," tambah yayasan tersebut.
Tapi, perlu diingat bahwa sakit punggung adalah kondisi umum sehingga belum tentu menandakan kanker paru-paru.
Gejala kanker paru-paru lainnya yang mungkin perlu Anda perhatikan adalah batuk yang tidak hilang, tenggorokan serak atau napas pendek.
Baca Juga: Waspada! Pembengkakan di Wajah Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-Paru
Anda harus berbicara dengan dokter jika Anda khawatir tentang tanda-tanda atau gejala kanker paru-paru.
Kanker paru-paru sendiri paling sering terjadi pada orang-orang yang merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu dan riwayat keluarga.
Perawatan bervariasi seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi obat dan imunoterapi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi