Suara.com - Di saat pandemi virus corona Covid-19 yang belum selesai, Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia berinisiatif membuat kalung antivirus yang diyakini bisa membunuh virus corona hingga 80 persen.
Kalung antivirus itu terbuat dari bahan dasar minyak kayu putih (eucalyptus) yang rencananya siap dibuat pada Agustus 2020 nanti.
Kabarnya, eucalyptus sebagai bahan dasar kalung antivirus memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi pilek.
Tapi, eucalyptus juga tetap memberi efek samping dan pantang bagi orang dengan kondisi tertentu. Karena itu, Anda perlu memahami kegunaan dan risiko eucalyptus.
Pada umumnya dilansir dari WebMD, eucalyptus atau daun kayu putih sangat aman dikonsumsi dalam jumlah sedikit di makanan. Tapi, tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui suplemen dengan kandungan eucalyptus aman dikonsumsi atau tidak.
Perlu Anda ketahui, eucalyptol adalah bahan kimia dalam minyak kayu putih yang mungkin aman bila diminum sampai 12 minggu.
Minyak eucalyptus mungkin tidak aman bila dioleskan langsung ke kulit tanpa diberi campuran, bahkan penggunaannya bisa menyebabkan masalah serius dengan sistem saraf.
Begitu pula ketika Anda minum minyak eucalyptus secara langsung atau murni, tanpa diencerkan atau diberi campuran. Langkah itu bisa berakibat fatal.
Adapun tanda-tanda keracunan eucalyptus termasuk sakit perut, rasa terbakar, pusing, kelemahan otot, pupil mata kecil, rasa lemas dan lainnya. Bahkan minyak eucalyptus bisa menyebabkan mual, muntah dan diare.
Baca Juga: Studi: Makan Kacang-kacangan Bisa Menurunkan Risiko Kanker Usus
Sementara itu, eucalyptus juga berbahaya bagi orang dalam kondisi tertentu, seperti wanita hamil dan menyusui, anak-anak, alergenitas silang dan diabetes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar