Suara.com - Batuk kering hingga kehilangan indra penciuman dan rasa adalah gejala umum virus corona Covid-19. Tapi, Covid-19 juga dikaitkan dengan beberapa efek samping yang aneh, termasuk delirium.
Sebuah laporan kasus pun telah mengungkapkan bahwa seorang pria yang terinfeksi virus corona Covid-19 menjadi lebih sering mengigau ketika tidur.
Hal itu membuatnya tak sengaja mengakui kesalahannya kepada sang istri. Ia mengaku pernah melakukan hubungan seks dengan pria sebelum menikah.
Pria usia 41 tahun yang tak disebutkan namanya itu pergi ke rumah sakit setelah mengalami batuk kering selama 10 hari dan sakit kepala parah selama 1 hari.
Dalam laporan kasus BMJ, dokter mengatakan pria itu terbangun di malam hari dengan rasa gelisah. Dokter berpendapat kegelisahannya itu akibat otak yang sedang berpacu. Ia pun mengatakan pada istrinya bahwa serasa akan mati.
"Dia juga mengaku telah melakukan banyak pertemuan homoseksual dan perilaku seksual lain yang selalu disembunyikan dari istrinya," kata dokter dikutip dari Mirror UK.
Bahkan perilaku anehnya akibat virus corona Covid-19 tidak berhenti di situ. Menurut dokter, pria itu juga lebih mudah terangsang dan ereksi selama di rumah sakit.
"Dia ereksi dan mudah terangsang dengan perilaku yang terlalu asing. Ia juga mempertanyakan dan menyentuh anggota staf dengan cara yang aneh," kata dokter.
Dokter bercerita bahwa suasana hati pria itu meningkat secara subjektif dan objektif. Pikirannya juga selalu muluk-muluk dengan unsur-unsur penganiayaan seksual.
Baca Juga: Orang Dengan Kanker Payudara Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19, Benarkah?
Meski pria itu tidak mengalami masalah pernapasan, perilakunya terus memburuk hingga dokter perlu memindahkannya ke ICU untuk sedasi.
Syukurlah, kondisi pria itu sudah membaik setelah 12 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Selama masa tindak lanjut sekitar 23 hari kemudian, istrinya perlu memastikan bahwa perilakunya telah kembali normal.
Para peneliti percaya bahwa pria itu mungkin memiliki gangguan bipolar yang sebelumnya tidak terdiagnosis. Tetapi, ia mengesampingkannya hingga kondisi ini mungkin semakin dipicu oleh virus corona Covid-19.
"Laporan ini menguraikan kasus langka mania akut yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2. Kondisi ini sangat parah dan mengharuskan intubasi darurat dan rawat inap psikiatrik," jelas peneliti.
Selain bipolar, kondisi ini mungkin juga disebabkan oleh penyakit organik lainnya mengingat diagnosis simultan Covid-19. Karena, ini bukan kasus pertama virus corona Covid-19 memicu delirium. "Banyak pasien Covid-19 mengalami masalah neurologis, seperti sakit kepala, kebingungan, kejang dan stroke," kata Dr Halim Fadil, ahli saraf di Texas Health Arlington Memorial Hospital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern