Suara.com - Para peneliti menyatakan, bahwa sikap apatis bisa menjadi tanda peringatan awal demensia. Pernyataan ini terkait dengan studi bertahun-tahun pada peserta di Inggris dan Belanda.
Dilansir dari Independent, penelitian yang dipimpin oleh Universitas Cambridge ini menunjukkan bahwa sikap apatis terkait dengan gejala awal orang yang berisiko terkena demensia.
Penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun ini, menganalisis 450 orang dengan penyakit pembuluh darah kecil otak (SVD) di rumah sakit di London dan kota Nijmegen di Belanda.
Memengaruhi hingga satu dari tiga orang lanjut usia, SVD adalah penyebab paling umum dari demensia vaskular yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia dan kognisi, para ilmuwan menemukan bahwa apatis terkait dengan risiko yang lebih besar terkena demensia di antara para peserta.
"Ada banyak penelitian yang saling bertentangan mengenai hubungan antara depresi dan demensia pada usia lanjut," ujar Jonathan Tay, penulis utama dari departemen neurosains klinis Cambridge.
"Studi kami menunjukkan bahwa sebagian mungkin disebabkan oleh skala depresi klinis umum yang tidak membedakan antara depresi dan apatis," tambahnya.
Tay menambahkan bahwa pemantauan apatis dapat membantu menilai perubahan risiko demensia dan menginformasikan diagnosis.
Dari mereka yang berpartisipasi dalam penelitian ini, 20 persen orang yang mengembangkan demensia adalah peserta Inggris, sementara hanya 11 persen yang mengalami demensia merupakan peserta Belanda.
Baca Juga: Studi: Punya Pasangan Optimis Cegah Demensia dan Alzheimer di Hari Tua
Perbedaan antara kedua kelompok tersebut kemungkinan disebabkan oleh beban SVD yang lebih parah di seluruh kelompok peserta dari Inggris.
Studi ini telah diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry. "Ini adalah yang pertama pada bidang ini untuk meneliti pasien dengan SVD," kata sebuah penyataan dari Universitas Cambridge.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!