Suara.com - Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa bahan kimia sintetis dapat membahayakan kesehatan kita semua. Bahkan, dampaknya berlipat ganda dalam lima tahun terakhir, yang berkaitan dengan senyawa kimia penganggu endokrin (EDC).
Diketahui bahwa plastik, pestisida, penahan api, dan barang dagangan lainnya, mengandung senyawa kimia penganggu endokrin atau zat kimia yang menganggu hormon reproduksi.
"Ini masalah global. Ini adalah bahan kimia yang digunakan dalam produk konsumen di seluruh dunia," kata Dr. Leonardo Trasande, kepala pediatri lingkungan di NYU Langone.
Dalam ulasan baru yang terbit pada Selasa (21/7/2020) dalam jurnal The Lancet Diabetes and Endocrinology, daftar studi baru-baru ini telah menghubungkan bahan kimia penganggu endokrin dengan kenaikan berat badan pada wanita dan sindrom ovarium polikistik, penyebab infertilitas.
Zat kimia ini juga berperan dalam kerusakan semen dan kanker prostat pada pria, bersama dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Pada Januari, Trasande dan rekannya melakukan studi tentang paparan peptisida, metil merkuri dalam ikan dan penahan api yang disebut polybrominated diphenyl ether (PBDE) terhadap janin di kandungan.
Mereka menemukan penahan api PBDE merupakan pemicu terbesar untuk kecacatan intelektual pada anak-anak.
Banyaknya bukti selama lima tahun terakhir membuktikan bahwa bahan kimia penganggu endokrin sangat berbahaya.
"Masalah ilmiah ini telah matang, mengumpulkan bukti ilmiah yang substansial dan konsisten, dan berulang kali menunjukkan bahwa 'bahan kimia yang menjadi perhatian' dan penggantiannya memiliki banyak, jika tidak, efek yang sama pada kesehatan manusia," kata Trasande, dilansir CNN.
Baca Juga: Waspada! Angka Reproduksi Virus Corona di Jakarta Kembali Meningkat
"Itulah sebabnya kami memanggil badan internasional untuk melakukan penelitian dalam gangguan endokrin," tambah Trasande, menyatakan bahwa itu dapat dimodelkan untuk Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer).
American Chemistry Council, yang mewakili industri kimia, plastik, dan klorin di Amerika Serikat, mengatakan istilah 'pengganggu endokrin' banyak disalahgunakan.
"Agar tetap di bawah kisaran paparan yang ditentukan agar aman, konsumen harus membaca label produk dengan cermat dan mengikuti arahan dengan seksama," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
"Beberapa paparan tidak akan menghasilkan dampak sama sekali, sementara yang lain mungkin menimbulkan dampak sementara yang secara alami tubuh dapat menyesuaikan dan mempertahankan fungsi normalnya. Fokus utama harus pada pencegahan paparan berlebihan sehingga potensi risiko kesehatan dapat dihindari," tandas mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!