Suara.com - Setelah sebelumnya temulawak dan ikan gabus yang disebut bisa bisa menangkal virus corona, kini giliran mengkudu yang diklaim bisa membantu mempercepat proses pemulihan kesehatan tubuh bagi pasien positif.
Mengkudu itu dijadikan sari atau ekstraksi yang dikenal dengan nama Trasdar Jus C-19. Ramuan tersebut merupakan hasil karya dari Trasdar Jus C-19, Irwan Paturusi, seorang warga Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Demikian seperti dikuitp dari Antara, Kamis, (23/7/2020).
"Herbal ini dinamai Trasdar Jus C-19. Arti Trasdar adalah Tradisional Makassar, sementara C-19, COVID-19. Seluruh proses pembuatan jus ini alami tanpa bahan pengawet, dan ini bukan obat," ujar Irwan.
Irwan menjelaskan bahwa pembuatan jus tersebut berawal dari resep orang tua dahulu yang menjadikan buah mengkudu sebagai ramuan tradisional dan digunakan sejak puluhan tahun lalu.
"Awalnya saya buat untuk konsumsi pribadi menurunkan kolesterol. Setelah adanya wabah Covid, saya mencoba membuat lebih untuk dibagikan ke orang dekat. Alhamdulillah, beberapa diantaranya sembuh," kata dia.
Dari situ ia memperbanyak jus tersebut dan memberikannya pada pasien di rumah sakit, tempat karantina maupun isolasi mandiri. Ia mengaku murni hanya ingin menolong.
Irwan mengatakan beberapa pasien banyak yang mengaku sembuh setelah rutin mengonsumsinya. Ia menyebut bahwa dirinya sudah mengajukan pengujian produk tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan. Namun untuk uji klinis masih sementara dilakukan begitupun izin usahanya masih berproses.
"Jus C-19 kita bagikan bila ada permintaan dari pasien Covid secara gratis. Selama ini kita salurkan kepada mereka yang membutuhkan. Tapi bagi yang ingin mengkonsumi pribadi untuk pencegahan kita kenakan Rp50 per botol sebagai pengganti biaya produksi," ujarnya menambahkan.
Sementara tim riset Jus C-19, Yunus Praya, menjelaskan kandungan dari buah mengkudu memiliki vitamin B1, B2, B3, B5, B6 dan B12. Sedangkan vitamin C yang terkandung di dalam buah itu terdiri dari asam askorbat, asam amino, folat, dan vitamin E serta manfaat lainnya bagi kesehatan.
Baca Juga: Nyaris Sentuh 2 Ribu, Pasien Sembuh Corona Hari Ini Tembus 1.909 Orang
"Dari kandungan inilah diyakini mempercepat penyembuhan pasien serta sangat berguna bagi tubuh. Jus C-19 murni dari Mengkudu, tidak ada campurannya," ujar lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat itu.
Dari riset melalui uji sampel diberikan kepada 100 pasien Covid-19 mulai 15 Mei-1 Juni 2020 secara acak di rumah sakit, isolasi mandiri dan isolasi di hotel, hasilnya 97 pasien dinyatakan negatif atau sembuh karena rutin mengkonsumsi, sisanya belum karena tidak konsisten.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. Inggrid Tania, meminta masyarakat untuk tetap kritis terhadap testimoni atau klaim dari produk yang bisa menyembuhkan Covid-19. Inggrid menjelaskan, bahwa menurut penelitian terdahulu, mengkudu memang memiliki sifat untuk meningkatkan imunitas tubuh, meredakan demam dan juga batuk.
"Tetapi kalau dikatakan antivitrus belum bisa, misal belum bisa dikatakan bisa menyembuhkan SARS-Cov2, tapi secara teori sebelum nya itu sangat mungkin karena sudah ada khasiat sebagai peningkat imunitas dan pereda demam dan bantuk. Tetapi kalau peraturan tidak boleh diklaim obat Covid-19," ujar Inggrid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif