Suara.com - Baby blues dan depresi pascapersalinan merupakan hal yang lumrah dialami ibu pascamelahirkan. bahkan disebutkan, depresi pascapersalinan memengaruhi hingga 1 dari 8 wanita di Amerika Serikat. Dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa baby blues melanda lebih banyak lagi para ibu yang baru melahirkan.
Meski pandemi Covid-19 baru berlangsung dalam hitungan bulan dan masih terlalu dini untuk penelitian komprehensif tentang diagnosis baby blues dan depresi pascapersalinan, tetapi para ahli yang secara teratur merawat wanita dengan masalah kesehatan mental pascapersalinan mengatakan bahwa mereka melihat peningkatan kasus depresi dan kecemasan pascapersalinan.
Jumlahnya mungkin meningkat dua kali lipat dalam tiga bulan, demikian menurut Paige Bellenbaum, kepala petugas hubungan eksternal untuk Motherhood Center, sebuah klinik kesehatan mental di New York City.
Alasan masuknya itu masuk akal. Dilansir dari Huffpost, masalah kesehatan mental pascamelahirkan dipicu tidak hanya oleh gejolak hormonal yang dialami para wanita, tetapi juga oleh tantangan emosional karena harus menjaga bayi baru yang rentan agar tetap hidup, sementara kita hanya mendapatkan sedikit istirahat.
Dan perlu diakui, memiliki bayi saat pandemi jauh lebih sulit. Bahkan meski semua anggota keluarga sehat, dan situasi keuangan keluarga tidak terganggu oleh ancaman PHK. Masalahnya adalah, dibutuhkan tantangan mengasuh bayi yang baru lahir.
“Ada tiga hal utama yang terjadi. Salah satunya adalah bahwa ada potensi untuk peningkatan gangguan stres pascapersalinan, karena banyak wanita yang harus masuk sendirian ke ruang persalinan akibat pandemi," kata Kate Kripke, pendiri Pusat Kesehatan Postpartum Boulder di Colorado.
"Belum lagi para ibu ini terpaksa menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit pascapersalinan, membuat waktu istirahat mereka jadi lebih pendek," lanjut Kripke.
"Dan masih ditambah, gegara pandemi, ibu baru tidak bisa meminta bantuan siapa pun," tambahnya lagi.
Kesimpulannya, pandemi seperti menciptakan suasana yang memengaruhi para ibu untuk mengembangkan depresi dan kecemasan pascapersalinan.
Baca Juga: Tidak Hanya Ibu, Ayah juga Bisa Alami Depresi Pascapersalinan!
Kripke kemudian meminta para ibu baru ini untuk membuat daftar tiga hal yang mereka butuhkan untuk "tetap sehat" secara mental - mungkin berjalan cepat setiap hari, mandi, cukup makan - dan mulai dengan memprioritaskan hal itu.
Tapi nyatanya, hal-hal sederhana itupun masih sulit dilakukan. Terlebih di masa pandemu seperti sekarang ini.
Lalu, apa yang bisa dilakukan para ibu baru ini agar terhindar dari baby blues dan depresi pascapersalinan? Tetap, yang paling utama adalah dukungan dari pasangan dan anggota keluarga lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan