Suara.com - Leukemia atau kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menyebabkan kematian. Namun risiko tersebut nyatanya telah bisa diatasi oleh kebanyakan negara maju di dunia.
Lewat penelitian dari Scoot Howard disebutkan bahwa tingkat kesembuhan pasien leukemia pada anak bisa mencapai 80 persen.
"Tapi di negara berkembang masih 20 persen," kata dokter spesialis anak dr. Mururul Aisyi dikutip dari webinar Pita Kuning, Minggu (2/8/2020).
Aisyi memaparkan, penelitian itu mengungkap penyebab angka kesembuhan pasien leukemia anak di negara berkembang masih rendah. Salah satunya akibat keterlambatan diagnosis.
"Ternyata, banyak kanker tidak terdiagnosis. Kedua, sudah terdiagnosis tapi tidak diterapi. Mungkin sebabnya karena hoaks kesehatan yang banyak beredar," kata Aisyi.
Meskipun pasien mendapatkan terapi, lanjutnya, kebanyakan melakukannya tidak lengkap. Hal itu juga banyak terjadi di negara berkembang.
Menurut Aisyi, penyebab kematian pasien leukemia paling banyak akibat terjadi pendarahan atau infeksi.
Pengobatan melalui kemoterapi, kata Aisyi, bisa memengaruhi angka kesembuhan hingga 90 persen.
Ia menambahkan bahwa pengobatan leukemia di negara maju rata-rata berfokus untuk mengurangi stratefikasi risiko atau keganasan kanker. Sebab angka kesembuhan dinilai telah cukup tinggi.
Baca Juga: Butuh Biaya Hidup di Singapura, Denada Jual 2 Rumah di Jakarta
"Kalau kanker padat disebut stadium. Tapi kanker cair seperti leukimia itu adanya stratefikasi risiko," jelasnya.
Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO disebutkan, jumlah penderita kanker di seluruh dunia mencapai 14,1 juta orang dan 4 persen di antaranya diderita oleh anak-anak pada akhir 2015.
Dari jumlah itu, 80 persen anak yang didiagnosa kanker berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Setiap tahun 100-130 kasus kanker ditemukan pada setiap satu juta anak.
Riskesdas Kementerian Kesehatan menunjukkan angka kejadian kanker pada anak usia 0-14 tahun di Indonesia mencapai lebih dari 16 ribu kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia