Suara.com - Saat sejumlah pihak masih terus berpacu membuat vaksin virus corona atau Covid-19, kini muncul perdebatan soal siapa yang paling pertama harus mendapatkannya.
Dilansir dari New York Post, Otoritas kesehatan AS berharap akhir bulan depan memiliki beberapa rancangan pedoman tentang bagaimana menjatah dosis awal, tetapi itu adalah keputusan yang menjengkelkan.
"Tidak semua orang akan menyukai jawabannya. Akan ada banyak orang yang merasa bahwa mereka seharusnya berada di urutan teratas daftar," kata Dr. Francis Collins, direktur National Institutes of Health, baru-baru ini mengatakan kepada salah satu kelompok penasihat yang diminta pemerintah untuk membantu memutuskan.
Secara tradisional, baris pertama yang mendapatkan vaksin langka adalah petugas kesehatan dan orang-orang yang paling rentan terhadap infeksi yang ditargetkan.
Tapi Collins melemparkan ide-ide baru ke dalam campuran: Pertimbangkan geografi dan berikan prioritas kepada orang-orang di mana wabah paling sulit terjadi.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa jangan lupa sukarelawan pada tahap akhir pengujian vaksin yang mendapatkan suntikan tiruan, kelompok pembanding perlu memberi tahu apakah suntikan nyata benar-benar berfungsi.
"Kami berutang pada mereka ... beberapa prioritas khusus," kata Collins.
Penelitian besar musim panas ini bertujuan untuk membuktikan mana dari beberapa vaksin Covid-19 19 eksperimental yang aman dan efektif. Moderna Inc. dan Pfizer Inc. memulai tes minggu lalu yang akhirnya akan mencakup 30.000 sukarelawan masing-masing.
Dalam beberapa bulan ke depan, panggilan yang sama besar untuk sukarelawan akan keluar untuk menguji vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca, Johnson & Johnson dan Novavax. Sementara itu beberapa vaksin yang dibuat di China dalam studi tahap akhir yang lebih kecil di negara lain.
Baca Juga: Sepekan Berlayar, Puluhan Penumpang Kapal Pesiar Norwegia Positif Covid-19
Ini adalah dilema global. Organisasi Kesehatan Dunia sedang bergulat dengan pertanyaan yang sama soal siapa yang pertama kali mencoba untuk memastikan vaksin didistribusikan secara adil ke negara-negara miskin. Keputusan ini makin ulit ketika negara-negara kaya memojokkan pasar untuk dosis pertama.
Di AS, Komite Penasihat Praktik Imunisasi, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, seharusnya merekomendasikan siapa yang akan divaksinasi dan kapan - nasihat yang hampir selalu diikuti oleh pemerintah.
Tetapi keputusan vaksin Covid-19 sangat rumit sehingga kali ini, ahli etika dan ahli vaksin dari National Academy of Medicine, yang disewa oleh Kongres untuk memberi nasihat kepada pemerintah, juga diminta untuk mempertimbangkannya.
Menetapkan prioritas akan membutuhkan "akal sehat yang kreatif dan bermoral," kata Bill Foege, yang merancang strategi vaksinasi yang mengarah pada pemberantasan cacar secara global. Foege memimpin bersama musyawarah akademi, menyebutnya "peluang dan beban ini".
Dengan misinformasi vaksin yang melimpah dan kekhawatiran bahwa politik akan mengganggu, kata Direktur CDC Robert Redfield.
Ia mengatakan bahwa masyarakat harus melihat alokasi vaksin yang adil dan transparan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik