Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan efek samping berkepanjangan pada pasien setelah sembuh. Kondisi ini pun dialami oleh seorang pasien virus corona Covid-19 di Wuhan, China.
Pasien virus corona Covid-19 pertama di Wuhan itu masih mengalami kerusakan paru-paru yang melemahkan selama 3 bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Sementara, sebuah studi menemukan 1 dari 10 pasien sembuh tidak memiliki antibodi yang dibutuhkan untuk melawan virus corona Covid-19 jika kembali terinfeksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Peng Zhiyong, direktur perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan di Universitas Wuhan, menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang dari virus corona Covid-19.
Mereka yang terlibat dalam penelitian ini mengaku kekurangan energi. Sementara sekitar 50 persen menderita gejala depresi, yang membuat mereka merasa distigmatisasi oleh masyarakat dan tidak bisa menjalani kehidupan normal kembali.
Dr Peng Zhiyong memulai penelitian ini pada Juli 2020 dan melacak 107 pasien dengan usia rata-rata 59 tahun yang menderita pneumonia virus dan diintubasi selama tahap awal pandemi.
Penelitian itu dilakukan selama 3 bulan salam satu tahun studi dan menemukan 90 persen pasien masih mengalami kerusakan paru-paru, termasuk fungsi ventilasi dan pertukaran gas.
Sementara, 10 persen pasien sembuh tidak lagi memiliki antibodi virus corona Covid-19. Namun, belum jelas pula keberadaan antibodi terhadap virus corona bisa memberikan kekebalan permanen atau tidak.
"Hasilnya mengungkapkan bahwa sistem kekebalan pasien masih pulih," jelas Dr Peng dikutip dari Mirror UK.
Baca Juga: Duh, Pakar Tegaskan Kelas Online Buruk untuk Kesehatan Anak!
Sebelumnya, dokter veteran perawatan kritis, yang juga merawat pasien selama wabah SARS tahun 2003 dan flu burung tahun 2016, mengaku menangis melihat kondisi pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini.
Dokter veteran itu mengaku tidak bisa menyembunyikan emosinya, ketika departemen kesehatannya harus menolak pasien yang sakit kritis karena kekurangan tempat tidur dan melihat pasien meninggal dunia.
"Saya tidak bisa tenang menghadapi kematian, tetapi saya harus bekerja sama untuk melakukan pekerjaan ini," katanya.
Awal pekan ini, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kemungkinan tidak ada obat yang ampuh untuk melawan pandemi virus corona Covid-19.
"Sejumlah vaksin sekarang masih dalam tahap uji klinis fase ketiga dan kami semua berharap memiliki vaksin yang efektif mencegah infeksi. Namun, vaksin atau obat seperti itu mungkin tidak akan pernah ada," tutur Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!