Suara.com - Detak jantung perempuan ternyata 1,7 hingga 2,3 jam lebih cepat daripada detak jantung laki-laki. Hal itu terungkap sebagaimana hasil penelitian di Kanada.
Mengutip Daily Mail, Kamis (13/8), jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mencatat, detak jantung yang lebih cepat bisa berarti bahwa perempuan cenderung merasa lebih cepat lelah di malam hari dibandingkan lelaki.
Jantung perempuan memiliki ukuran lebih kecil 2/3 dari ukuran jantung laki-laki, dengan berat rata-rata 120 gram. Sedangkan berat jantung lelaki memiliki berat rata-rata 180 gram.
Namun karena karena ukurannya yang lebih kecil, jantung perempuan akan berdetak sedikit lebih cepat untuk menyesuaikan ukurannya.
Di saat jantung lelaki dewasa berdetak 70 hingga 72 kali per menit, detak jantung perempuan dewasa berdenyut 78 hingga 82 kali per menit.
Meski berdetak lebih cepat, hal ini tidak akan memengaruhi kesehatan jantung perempuan, memengaruhi kehidupan sehari-hari, juga tidak memicu penyakit tertentu.
"Ini mungkin terjadi karena banyak hal, seperti ukuran tubuh, ukuran jantung, dan hormon," jelas Konsultan Ahli Jantung Miles Behan yanh berpraktik di Edinburgh Royal Infirmary.
Menurut Dr Adam Taylor Dosen Senior Anatomi Lancaster University Medical School, hal itu juga terkait dengan hormon seks atau estrogen pada perempuan yang lebih banyak dibanding laki-laki.
Hormon tersebut juga merupakan hormon yang penting saat perempuan mengandung, melahirkan dan menyusui anaknya kelak.
Baca Juga: Penjelasan Indra Bruggman soal Nikah usai Pandemi
Selain itu, hormon seks juga bisa memengaruhi kesehatan seseorang termasuk hal sedetail kecepatan rambut bertumbuh, seberapa cepat mata berkedip, hingga kecepatan tubuh mencerna makanan dan alkohol.
Jika detak jantung perempuan lebih cepat dari laki-laki, maka pencernaan tubuh perempuan lebih lambat dari lawannya.
Tubuh perempuan membutuhkan seperlima lebih lama dalam memproses makanan dibanding laki-laki seperti diungkap ahli gastroenterologi.
Itu terjadi karena perempuan punya perut yang lebih kecil dan menghasilkan asam yang lebih sedikit dibandingkan perut laki-laki.
Selain itu, laju pencernaan perempuan juga lebih lambat karena adanya hormon estrogen yang memberikan efek relaksasi di usus besar. Seperti diungkap studi American Clinical and Climatological Association.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien