Suara.com - Pada awal pandemi, Menteri Kesehatan Prancis menyatakan bahaya ibuprofen untuk Covid-19. Namun penelitian baru menunjukkan, bahwa ibuprofen tidak meningkatkan risiko kematian akibat infeksi virus corona.
Melansir dari The Sun, peneliti dari Universitas Aberdeen menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap ibuprofen tidak cukup berdasar. Dalam studi ini, para peneliti menguji sekitar 1.222 pasien pada delapan rumah sakit Inggris selama puncak pandemi.
Dari jumlah pasien tersebut, setidaknya 54 pasien diberikan resep obat inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, dan diklofenak. Hasilnya menunjukkan bahwa angka kematian pada mereka yang diberi ibuprofen tidak meningkat atau sama dengan yang tidak diberikan ibuprofen.
Bahkan para ilmuan di penelitian ini menyatakan bahwa ada kemungkinan ibuprofen mengurangi tingkat kematian. "Temuan kami menunjukkan tidak ada efek negatif yang signifikan dari penggunaan NSAID rutin pada kematian pada pasien dengan infeksi Covid-19," kata dokter Eilidh Bruce yang merupakan pemimpin penelitian.
"Memang, efek menguntungkan dari NSAID terbilang sederhana (pada pasien Covid-19)" tambahya.
NSAID sendiri adalah obat nyeri yang paling umum digunakan di berbagai negara. Obat nyeri ini baik untuk mengobati kondisi kronis seperti reumatologi dan osteoartritis.
Para peneliti menyatakan bahwa masih diperlukan studi lanjut untuk menentukan kebijakan kesehatan masyarakat.
"Berdasarkan hasil kami, pasien dan dokter tidak boleh mengaitkan penggunaan NSAID secara rutin dengan peningkatan risiko kematian pada penyakit Covid-19, jadi kami merekomendasikan agar pasien terus mematuhi pengobatan awal mereka sebelum pandemi," tambahnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Argentina dan Meksiko Siap Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan