Suara.com - Jari kaki atau jari tangan membengkak karena benturan dianggap sebagai masalah normal dan wajar. Tapi bagaimana jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari dua minggu, nah patut dicurigai ada masalah lain tuh!
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR mengingatkan adanya masalah kesehatan berupa pembengkakan jari yang disebut jari sosis.
Bengkak jari seperti sosis ini bisa menandai adanya penyakit autoimun tipe ankylosing spondylitis.
Berbeda dengan bengkak karena terbentur atau nyeri sendiri, bengkak sosis ini ditandai bentuk kaki yang normal dan hanya bagian jari saja yang membengkak.
"Ada daktilitis jari seperti sosis gendut, sampai bengkak seluruh jarinya, kita sebut jari sosis kita tahu ada radang seluruh tendon di jari," jelas dr. Lani dalam acara webinar PHASE Academia Klinik Perisai Husada dan Novartis Indonesia, Sabtu (16/8/2020).
Rasa nyeri akibat jari sosis ini membuat gerak jadi terbatas jika dibiarkan. Perlahan jari kaki menjadi kaku, tidak bisa menekuk bahkan tidak bisa digerakkan.
Ada juga tanda dari autoimun, setelah bangun tidur bagian tumit juga akan terasa sakit, saat dirangsang dengan melatihnya ke lantai atau berjingkrak baru ia akan bisa berjalan.
"Ada radang di urat itu di ligamen, terjadi radang paling sering ada di belakang tumit, ini curiga masuk ankylosing spondylitis," terangnya lagi.
Sementara itu tanda lain autoimun bisa dilihat saat ia berdiri tegak di tembok kepala justru tidak bisa menempel di dinding. Ini karena akibat tulang belakang terjadi perubahan bentuk, dan ini termasuk gejala yang sudah cukup parah.
Baca Juga: Perut Buncit Mengandung 2 Jenis Lemak, Ketahui Bahaya Kesehatannya!
"Kalau bisa dikenali lebih dini, tidak akan terjadi seperti ini," imbuh dokter yang berpraktik di RS Santo Borromeus Bandung tersebut.
Ditambah pasien autoimun tipe ankylosing spondylitis akan sulit untuk rukuk atau menunduk. Tanda autoimun semakin parah karena beberapa tahun dibiarkan tanpa intervensi obat setelah gejala awal muncul.
"Miring kiri kanan susah, karena tulang belakangnya susah akibat setahun dibiarkan. Kalau lebih dari 10 tahun sedikit kaku, sedikit bungkuk, nunduk nggak bisa, lurus lagi mau lihat ke depan agak susah," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025