Suara.com - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dokter umum bisa memprediksi pasien yang akan menderita kanker hanya menggunakan "firasat".
Tes medis memang 4 kali lebih mungkin menghasilkan diagnosis yang tepat. Tapi, dokter juga bisa mencatat setiap naluri atau firasatnya terhadap satu pasien lalu merujuknya ke dokter spesialis.
Sebab, keterbatasan pemeriksaan selama pandemi virus corona Covid-19 ini telah memicu kekhawatiran pasien maupun dokter dalam mendeteksi pertumbuhan kanker.
"Kami menemukan penelitian yang menunjukkan bahwa firasat lebih efektif dalam mengidentifikasi orang dengan kanker daripada gejala dan tanda umum," kata Brian Nicholson, dari University of Oxford dikutip dari The Sun.
Tim peneliti Brian Nicholson pun berusaha mencari tahu hal-hal yang menyebabkan dokter memiliki firasat seorang pasien akan menderita kanker.
Temuan mereka menekankan bahwa dokter umum telah mengumpulkan dan menafsirkan sejumlah besar informasi tentang pasiennya dalam waktu singkat.
Potongan-potongan informasi itulah yang bisa menimbulkan firasat mengenai kondisi kesehatan pasien. Tapi, hanya beberapa informasi yang disertakan ke dalam pedomannya.
"Dokter umum biasanya mempertimbangkan berbagai macam faktor ketika mendiagnosis pasien. Selain gejala fisik yang jelas, isyarat non-verbal sering kali menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dan belum tentu dibicarakan oleh pasien," ujar Dr Jonathan Leach, dari Royal College of GPs.
Naluri atau intuisi itulah sesuatu yang dikembangkan oleh dokter umum. Di samping, adanya hubungan dekat dan saling percaya antara pasien dan dokter yang dibangun seiring waktu.
Baca Juga: Penularan Virus Corona Terus Meningkat, Kapasitas RS di DKI Sisa 36 Persen
Berita Terkait
-
Momen Emosional Angelina Jolie, Nangis di Depan Publik Kenang Pesan Ibunya Soal Kanker
-
Otak Bawah Sadar Ngasih Kode, Firasat Lawas Tasya Farasya soal Suami Kini Jadi Kenyataan?
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia