Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa di seluruh Afrika telah bebas dari polio, setelah puluhan tahun bekerja sama dengan koalisi badan kesehatan internasional, pemerintah nasional dan lokal, relawan serta penyintas, Selasa (25/8/2020).
Komisi Sertifikasi Regional Afrika (ARCC) mencatat kasus poliio terakhir terjadi pada 2016 di Nigeria utara. Sekarang, benua itu bebas dari virus, penyebab kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan dan, dalam beberapa kasus, kematian.
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kampanye vaksinasi dan memantau anak-anak di Borno, negara bagian di Nigeria.
"Ini merupakan usaha yang sangat penting, besar, dengan ketekunan yang luar biasa," tutur Matshidiso Moeti, direktur WHO regional untuk Afrika.
Menurut Moeti, faktor kunci keberhasilan pemberantasan ini adalah peningkatan pengawasan, mengatasi skeptisme vaksin dan menggandeng penyintas polio untuk masuk ke dalam tim.
"Saya sangat ingin memberikan penghormatan kepada para penyintas polio, yang telah bergabung dalam perjuangan, yang telah berbagi pengalaman tentang disabilitas akibat polio dan dampaknya terhadap kehidupan mereka," sambungnya, dilansir The Guardian.
Perjuangan selanjutnya adalah meningkatkan taraf hidup para penyintas, kata Moeti.
"Momen ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan dan memprioritaskan kebutuhan penyandang disabilitas di kawasan Afrika dengan lebih baik," lanjutnya.
Musbahu Lawan Didi, salah satu pendiri Asosiasi Korban Polio Nigeria, mengungkapkan 90 persen penderita polio di begara tersebut hidup dalam kemiskinan.
Baca Juga: PBB: Setidaknya 55 Migran Tewas di Lepas Pantai Afrika Utara Pekan Ini
"Banyak dari kita yang turun ke jalan untuk bertahan hidup, mengemis. Seharusnya tidak demikian," tandasnya.
Polio atau poliomyelitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus enterovirus, yang lebih dikenal dengan virus polio.
Berdasarkan Cleveland Clinic, penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan orang terinfeksi, terutama melalui fecal-oral.
Virus masuk ke tubuh melalui mulut atau sistem pernapasan dan berkembang biak di tenggorokan dan usus.
Mereka dapat berjalan melalui darah dan memasuki sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak), menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan , dan dalam beberapa kasus, kematian. Virus keluar dari tubuh melalui feses (feses).
Polio juga bisa ditularkan dengan memegang benda yang terkontaminasi feses yang mengandung virus lalu memasukkan tangan ke dalam mulut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak