Suara.com - Olahraga dapat meningkatkan kesehatan fisik sekaligus mental, yaitu dengan meningkatkan kadar neuromodulator galanin, protein yang memengaruhi stres dan suasana hati. Inilah yang ditunjukkan oleh penelitian baru yang terbit di Jneurosci.
Untuk memeriksa hubungan olahraga dan caranya menghilangkan stres, peneliti mengukur perilaku cemas pada tikus 24 jam setelah mereka dibikin stres.
Kemudian tikus dibebaskan untuk bermain roda, yang diartikan sebagai olahraga, selama tiga minggu.
Peneliti menemukan, tikus-tikus ini jadi menunjukkan lebih sedikit perilaku kecemasan dibandingkan tikus yang tidak berolahraga.
Tikus juga mengalami peningkatan kadar galanin di locus coeruleus, sekelompok neuron di batang otak yang terlibat dalam respons stres.
Dilansir The Health Site, peningkatan protein tersebut tidak mengubah aspek lain dari perilaku hewan, menunjukkan bahwa protein tersebut hanya akan diproduksi selama periode stres tinggi.
Olahraga juga merangsang produksi hormon endorfin akibat adanya aliran adrenalin. Ini adalah neurotransmitter yang membuat perasaan menjadi bahagia.
Di sisi lain, olahraga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan pencernaan di samping memperkuat sistem kekebalan.
Jenis olahraga apa pun dapat dilakukan, yang terpenting adalah membuat jantung berdetak lebih cepat.
Baca Juga: Kasihan, Anak-anak Pengungsi Stres karena Pandemi COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG