Suara.com - Kecemasan merupakan salah satu gangguan psikologis yang perlu dikendalikan. Sebuah studi menemukan bahwa satu jensi olahraga yang dilakukan minuman 2 jam setiap minggunya bisa meredakan gejala Generalized Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Umum)
Menurut laporan dalam JAMA Psychiatry, berlatih yoga bisa mengurangi gejala kecemasan yang signifikan. Studi tersebut membandingkan terapi perilaku kognitif (CBT), yoga kundalini dan pendidikan manajemen stres standar berdasarkan keefektifannya dalam mengurangi kecemasan.
Sebanyak 226 orang menderita gangguan kecemasan umum berpartisipasi dalam penelitian ini dan tetap menjalani perawatan. Para peserta memiliki sesi mingguan selama 2 jam dengan pekerjaan rumah selama 20 menit yang harus diselesaikan pada malam setiap harinya.
Hasilnya dilansir dari Times of India, CBT adalah bentuk pengobatan yang paling efektif, diikuti dengan yoga dan manajemen stres. Gangguan Kecemasan Umum ditandai dengan kekhawatiran terus-menerus dan berlebihan tentang banyak hal.
Kondisi ini didiagnosis ketika orang merasa sulit untuk tidak merasakan gejalanya dalam seminggu selama setidaknya 6 bulan dan mengalami 3 gejala.
Sebenarnya gangguan kecemasan ini tergolong sangat umum terjadi, tapi tidak banyak orang yang bisa menerima pengobatannya. Padahal yoga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini.
Studi tersebut juga menemukan bahwa 54 persen orang yang melakukan yoga melihat peningkatan gejalanya. Sementara 33 persen orang yang melakukan pendidikan manajemen stres bisa mengontrol gejalanya.
Pada intinya, CBT adalah pengobatan yang lebih baik bagi 71 persen orang untuk mengatasi gejalanya secara signifikan.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang menderita Gangguan Kecemasan Umum bisa mencoba yoga untuk melihat efeknya positif atau tidak. Karena, yoga juga mudah diakses oleh siapa pun. Meskipun CBT tetap menjadi metode paling efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan umum seseorang.
Baca Juga: Mantan Pasien Covid-19 Ringan Tidak Disarankan Berolahraga, Mengapa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat