Suara.com - Penyakit parkinson adalah kelainan otak yang biasanya menurunkan kualitas hidup seseorang seiring waktu. Gejalanya bisa berupa tubuh gemetar, kaku, kesulitan berjalan dan keseimbangan menurun.
Karena, penyakit parkinson ini menyebabkan hilangnya sel saraf di bagian otak yang bertanggung jawab mengatur gerakan. Menurut NHS dilansir dari Express, berikut ini gejala utama yang perlu diperhatian.
1. Gemetar
Gemetar biasanya bermula dari tangan atau lengan dan lebih mungkin terjadi saat anggota badan dalam kondisi rileks dan istirahat.
2. Kelambatan gerakan (bradikinesia)
Gerakan fisik jauh lebih lambat dari biasanya yang membuat tugas sehari-hari menjadi sulit dan jalan kaki lebih lambat hingga terseok-seok.
3. Kekauan otot
Kekuaan dan ketegangan pada otot bisa membuat otot sulit untuk bergerak dan membuat ekspresi wajah. Bahkan kondisi ini juga menyebabkan kram otot yang menyakitkan.
Selain 3 kondisi di atas, penyakit parkinson juga bisa menyebabkan tubuh mengalami sejumlah perubahan fisik lainnya, salah satunya masalah usus.
Baca Juga: Gegara Tak Pakai Masker, Puluhan Warga Disuruh Gali Kubur Korban Covid-19
Menurut European Parkinson's Disease Foundation (EPDA), perubahan fisik ini termasuk merasa cepat kenyang saat makan, ketidaknyamanan abnormal akibat kembung, mual, muntah, penurunan berat badan dan malnutrisi.
EPDA menjelaskan bahwa gangguan usus berkaitan dengan gastroparesis yang umum terjadi pada orang dengan penyakit parkinson.
Gastroparesis adalah kondisi jangka panjang di mana perut tidak bisa dikosongkan dengan cara normal. Makanan melewati perut lebih lambat dari biasanya, sehingga kondisi ini menyebabkan orang lebih mudah kenyang.
Bukti dari penelitian terbaru sangat menunjukkan adanya hubungan antara sistem gastrointestinal dan parkinson. Studi patologis oleh Braak dan rekannya mengangkat gagasan bahwa parkinson pra-motorik bisa dimulai di usus.
Baru-baru ini, beberapa peneliti mengamati sinuklein alfa yang mengandung badan Lewy di usus penderita parkinson.
Alpha-synuclein adalah protein pada penderita parkinson yang membentuk gumpalan beracun disebut badan Lewy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak