Suara.com - Berbagai inovasi terus dilakukan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat (PMM) Kelompok 35 dan Kelompok 41 Gelombang 3 berinovasi.
Bersama dengan bu-Ibu Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, mereka berinovasi membuat sabun cuci tangan berbahan dasar Lerak (Sapindus rarak dc.).
"Lerak sendiri merupakan salah satu tanaman yang hanya ada Indonesia dan biasa digunakan masyarakat untuk mencuci batik atau sebagai pengganti detergen yang ramah lingkungan," ujar salah satu mahasiswa, Dewi Wahyuni, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis, (10/9/2020).
Dewi menjelaskan, bahwa berdasarkan ilmu yang diberikan secara turun-temurun, masyarakat Desa Pandanrejo menggunakan lerak untuk mencuci batik. Namun seiring dengan maraknya produk-produk berbahan kimia Lerak jadi tidak lagi diminati. padahal di desa tersebut masih terdapat pohon sejumlah lerak.
"Lerak berpotensi untuk diolah menjadi sabun cuci tangan dikarenakan terdapat senyawa kimia bernama saponin. Salah satu tanda yang bisa kita amati bahwa Lerak mengandung saponin yaitu terdapat busa yang cukup banyak saat lerak dicampurkan," ujar Dewi Cahyani.
Tim PMM Kelompok 35 dan 41 memberikan pelatihan cara pembuatan lerak yang paling efektif sehingga saponin di dalamnya bisa memberikan manfaat maksimal dalam membunuh kuman.
"Kegiatan pelatihan ini kami awali dengan pemberian materi mengenai senyawa kimia saponin, pembuatan sabun cuci tangan lerak, packaging, dan cara penyimpanannya," kata Dewi.
Program Pengabdian Masyarakat (PMM) merupakan kegiatan pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berada di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Program Pengabdian Masyarakat (PMM).
Program tersebut terdiri dari beberapa jenis yang salah satunya Program Pengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri. Kegiatan kami diawasi dan dibimbing langsung oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Lilis Setyowati, S.Kep., MSc. selaku dosen Prodi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Baca Juga: Gawat, Sudah 300.000 Orang Meninggal karena Covid-19 di Amerika Selatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern