Suara.com - Produk suplemen kesehatan jadi santer diperbincangkan sejak Covid-19 mewabah di dunia. Konsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, lazim disebut imunomodulator, meningkat di kalangan masyarakat.
Sementara menunggu penelitian vaksin selesai, berbagai suplemen baru muncul tak sedikit dengan klaim mampu mencegah infeksi virus corona dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
Terbaru ada rhea health tone (RHT) yang diinisiasi oleh dua mantan Menteri Presiden Jokowi, yakni mantan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo dan mantan Menkominfo Rudiantara. Suplemen kesehatan itu bahkan diklaim telah menjadi terapi tambahan untuk sejumlah pasien Covid-19.
Sebelum tergiur dengan berbagai klaim dari suplemen yang beredar, masyarakat perlu tahu bahwa perlu ada penelitian untuk membuktikan produk suplemen benar-benar bisa mencegah suatu penyakit.
"Kalau dikaitkan suplemen bisa mencegah penykit, itu harus dilakukan riset pencegahan. Untuk lakukan riset pencegahan tidak mudah. Seperti vaksin penelitannya tidak mudah," kata Chairman of International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia Chapter dr. Jarir At Thobari, D. Pharm dalam webinar Bayer Indonesia, Kamis(17/9/2020).
Sekalipun untuk menjaga daya tahan tubuh, menurut Jarir, suplemen tetap bisa memiliki efek samping bagi tubuh.
Ia menjelaskan, umumnya dalam pembuatan produk kesehatan bukan hanya vitamin yang menjadi bahan pembuatannya.
Ada tambahan lain yang mendukung agar suplemen bisa menjadi tahan lama.
"Itu membuat komposisi obat dimasukan jenis bahan lain. Kalau kita lihat gangguan protein besar, sembelit, diare, atau rasa nyeri pada lambung itu sering terjadi, yang sering dilaporkan oleh orang-orang yang mengonsumsi multivitamin tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Diklaim Bisa Tangkal Covid-19, Apakah Suplemen RHT Timbulkan Efek Samping?
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa reaksi alergi yang terjadi bukan karena vitamin dalam suplemen. Tetapi karena bahan campuran aktif yang ikut dimasukan ke suplemen tersebut.
Rhea Health Tone Ramai Diperbincangkan
Dihubungi Suara.com, Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menegaskan bahwa Rhea Health Tone (RHT) bukan obat Covid-19. Kata Eko, RHT merupakan suplemen yang berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh.
Eko sendiri merupakan salah satu pemegang saham Rhea Pharmaceutical, produsen dari produk suplemen RHT.
Meski bukan obat khusus Covid-19, Eko mengatakan RHT ludes di pasaran dan terus diburu karena dianggap ampuh menangkal virus corona jenis baru tersebut. Belum lagi muncul testimoni yang mengklaim sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi RHT selama lima hingga tujuh hari.
"Rata-rata yang pakai testimoninya lima sampai tujuh hari mereka sembuh (dari Covid-19), kecuali kalau ada TBC. Tapi lagi-lagi kita tidak boleh klaim, karena ini suplemen," ujar Eko saat berbincang dengan Suara.com, Kamis (17/9/2020).
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Bikin Melek, Ini 6 'Sisi Gelap' Kopi yang Jarang Kamu Sadari
-
Kulit Glowing Bukan Cuma dari Skincare, 5 Suplemen Terbaik untuk Kecantikan dari Dalam
-
Rahasia Kulit Glowing Terbongkar: Mengapa Kolagen Jadi Tren yang Mendunia?
-
Jangan Makan Mi Instan Mentah! Ini 5 Bahaya Tersembunyi yang Jarang Diketahui
-
Botox Bikin Mulus Wajah, Tapi Hati-Hati Ini Efek Samping yang Harus Kamu Ketahui
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat