Suara.com - Sebuah survei yang dilakukan oleh National Center for Child Health and Development pada Juni dan Juli 2020 lalu untuk menilai keadaan anak-anak di masa pandemi Covid-19, menunjukkan 72% anak-anak Jepang merasakan stres akibat Covid-19.
Gejala yang mereka rasakan termasuk kerap mengalami bad mood saat memikirkan Covid-19 dan tak dapat berkonsentrasi. Beberapa juga berkata bahwa mereka mengalami masalah komunikasi di sekolah. Ada juga yang menyebutkan bahwa mereka tak dapat memahami apa yang guru-guru katakan karena mereka memakai masker.
Dilansir dari laman Nippon, beberapa anak lain juga mengatakan bahwa mereka kesulitan mendengar apa yang guru mereka katakan, dan jika ingin bertanya pun mereka tak dapat berdiri terlalu dekat. Ada juga anak yang mengatakan bahwa guru-guru mereka menyeramkan saat memarahi anak-anak yang bermain bersama.
Pusat kesehatan tersebut mengatakan bahwa anak-anak dikelilingi oleh berbagai sentimen diskriminasi dan prasangka terkait Covid-19. Para peneliti juga menyadari bahwa bunuh diri di kalangan anak-anak biasanya meningkat antara akhir Agustus dan awal September akibat tekanan tambahan karena harus kembali ke sekolah setelah liburan musim panas.
Survei tersebut dilakukan untuk menilai apakah anak-anak menganggap pendapat mereka akan diperhitungkan terkait perubahan besar dalam kehidupan keseharian mereka di rumah maupun di sekolah akibat pandemi Covid-19. Hasilnya, terlihat bahwa semakin tua seorang anak, mereka merasa pendapat mereka tidak dibutuhkan.
Beberapa anak bertanya-tanya, mengapa orang dewasa dapat bebas pergi minum-minum sementara anak-anak tidak diperbolehkan ke luar rumah untuk bermain di masa pandemi ini.
Terkait hasil penelitian di atas, pusat kesehatan pun menyerukan agar para orangtua memberi perhatian ekstra pada anak-anak mereka. Karena terbukti bahwa stres akibat pandemi Covid-19 ini juga bisa terjadi pada anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter