Suara.com - Anak-anak termasuk kelompok rentan terinfeksi Covid-19. Menyadari hal itu Kemendikbud meminta agar orangtua dan pengajar membekali pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pendidikan.
"Hak anak untuk mendapatkan pendidikan harus tetap diprioritaskan demi masa depannya," kata Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., dalam webinar bersama Unilever Indonesia, Kamis (24/9/2020).
Sri menyampaikan, pengajaran PHBS penting dilakukan sebelum anak kembali belajar di sekolah. Menurutnya, cara itu menjadi modal agar anak-anak dapat belajar dengan aman.
Mewujudkan hal itu, Kemendikbud bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama melakukan gerakan #MariBerbagiPeran yang diusung Unilever Indonesia.
Kegiatan itu menargetkan para pengajar sekolah dan pesantren untuk membina dan mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pesantren Sehat menuju better hygiene, better nutrition, dan better environment.
"Di masa pandemi program ini makin relevan sebagai upaya melindungi kesehatan anak, mempersiapkan mereka menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, sekaligus menekan penularan COVID-19," kata Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia Nurdiana Darus.
Ia mengklaim, kegiatan Program Sekolah dan Pesantren Sehat itu berhasil mengubah kebiasaan 43 persen anak untuk terbiasa mencuci tangan saat lima waktu penting.
"Dibandingkan sebelumnya yang hanya tiga kali sehari saja," kata Nurdiana.
Selain edukasi, program tersebut juga mengadakan pelatihan yang dilakukan secara online didukung dengan modul pembelajaran bagi anak juga pendampingan pada para pengajar.
Baca Juga: Tetap Aman selama Pandemi Covid-19, 5 Tips AJari Anak Protokol Kesehatan
Sedangkan para siswa berpartisipasi menjadi dokter kecil dan duta santri dilibatkan sehingga dapat menyebarluaskan edukasi pada teman-temannya.
Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A turut berpendapat bahwa pentingnya tindakan preventif untuk menekan laju Covid-19 pada eompok anak.
"Masyarakat perlu memahami bahwa meski seringkali tidak menunjukkan gejala, anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 memiliki jumlah virus dalam darah atau viral load yang tinggi di saluran napas sehingga kemungkinan mereka menularkan individu lainnya sangat besar. Maka untuk meminimalkan risiko ini, biasakan anak melakukan PHBS dengan benar, dan pastikan mereka mendapatkan gizi seimbang sehingga imunitasnya tetap terjaga," tuturnya.
Lebih lanjut, guna mencegah lingkungan pendidikan menjadi klaster penyebaran Covid-19, dr. Mesty berpesan agar para pengajar serta orang tua terus menanamkan pentingnya protokol kesehatan. Agar anak dapat lebih siap ketika nanti kembali belajar di sekolah.
"Hal ini menjadi sangat penting karena pakar kesehatan mengatakan bahwa perubahan perilaku berkontribusi 80 persen dalam mengendalikan kurva pandemi," katanya.
Berita Terkait
-
Soal Keracunan MBG, Prabowo Ingatkan Guru Ajari Siswa Cuci Tangan: Virus-Bakteri Bisa dari Mana Saja
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan
-
Cegah Stunting Sekaligus Jaga Lingkungan: Edukasi PHBS Jadi Kunci di Gunungkidul
-
Cuci Tangan Pakai Sabun Cuci Piring, Aman atau Bencana untuk Kulit?
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru